1 Pengantar. Kualitas pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan
Home Gen News Sabtu, 24 Oktober 2020 - 1120 WIBloading... Mahasiswa dirundung banyak masalah dalam menyeimbangkan kehidupan kampus dengan kehidupan pribadi. Foto/Shutterstock A A A JAKARTA - Para mahasiswa mengungkapkan masalah-masalah perkuliahan yang sering dialami, dan Dr. Rena Latifa, psikolog sekaligus Ketua Program Studi Psikologi S1 UIN Syarif Hidayatullah mencoba memberikan MANAJEMEN WAKTUFoto Dr RenaSolusinya, buatlah skala prioritas. Ini bisa disusun berdasarkan tingkat urgensi, kemampuan diri, kesempatan yang dimiliki, serta pertimbangan masa depan yang ingin dicapai. Lakukan segera kalau penting dan mendesak, rencanakan kalau gak penting tapi mendesak. Minta bantuan kalau penting, tapi gak begitu mendesak, dan tunda atau tinggalkan kalau gak penting dan gak MASALAH FINANSIALFoto MNC SekuritasCatat pengeluaran sehari-sehari dengan mempertimbangkan kebutuhan masing-masing. Cari alternatif pemasukan, tapi tetap fokus pada jadwal kuliah. Baca Juga 3. KOMPETENSI DAN KETERAMPILANFoto CzannerAtur waktu dengan baik supaya bisa menambah kegiatan yang bisa meningkatkan keterampilan. Mulai dari hobi atau pada skala prioritas yang harus dikerjakan dan KONFLIK BATIN MENGHADAPI DOSENFoto ShutterstockUbah pola pikir. Pengalaman mengelola relasi dengan dosen adalah pengalaman berharga sebagai bekal menghadapi otoritas di dunia kerja. Kalau masih susah, bisa mencoba meningkatkan kapasitas diri dalam mengutarakan pendapat dan belajar berkomunikasi dengan baik. Jangan asyik dengan prasangka pribadi yang belum tentu benar. Ingat,“Tak kenal maka tak sayang”.5. PERUBAHAN JADWAL PERKULIAHANFoto ShutterstockSeperti halnya poin pertama, semua dikembalikan pada skala prioritas. Sebagai mahasiswa, maka jadikan kuliah sebagai DEADLINE DAN KUIS DADAKANFoto Getty ImagesBelajar adalah bekerja keras. Jadi tantangan dan tugas apa pun dari dosen harus selalu siap dan anggap sebagai proses tempaan. Ingat, cara belajar di universitas nantinya akan membentuk sikap dan profesionalitas dalam dunia ADAPTASI LINGKUNGAN kampus mahasiswa masalah mahasiswa kampus dan universitas Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 4 jam yang lalu 6 jam yang lalu 8 jam yang lalu 9 jam yang lalu 11 jam yang lalu 12 jam yang lalu
TigaMasalah Ini Kerap Dihadapi Pengguna OSS, Begini Solusinya. Biasanya terkait data legalitas perusahaan seperti NIK, NPWP, dan anggaran dasar perusahaan. Meski kerap menemui kendala, perbaikan sistem OSS terus dilakukan dengan diluncurkan versi terbaru OSS 1.1. Oleh: Ady Thea DA. Bacaan 2 Menit.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Masalah yang dialami mahasiswa baru adalah banyak dan beragam. Bagi banyak mahasiswa, masuk ke universitas adalah pengalaman baru yang menarik namun juga menantang. Mereka harus belajar cara beradaptasi terhadap lingkungan baru dan menghadapi tantangan akademis yang satu masalah yang paling umum dialami oleh mahasiswa baru adalah masalah akademis. Mereka sering merasa bingung atau takut bahwa mereka tidak dapat menyesuaikan diri dengan standar yang ditetapkan oleh universitas. Mereka juga merasa kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan akademik yang berbeda - kurikulum, sistem penilaian, dan finansial juga menjadi masalah yang dihadapi oleh banyak mahasiswa baru. Biaya pendidikan mahal dan mahasiswa sering merasa sulit untuk mencari sumber dana yang cukup untuk menutupi biaya-biaya akademik mereka. Ini bisa menyebabkan tekanan finansial yang signifikan bagi mahasiswa dan dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka. Masalah lain yang dihadapi oleh mahasiswa baru adalah lebih sulit untuk menikmati kehidupan sosial yang sehat. Mereka sering merasa kesepian atau merasa tertinggal di lingkungan baru. Mereka juga bisa mengalami masalah emosional atau mental akibat kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Mahasiswa baru juga harus berhadapan dengan masalah teknis. Mereka harus memahami cara kerja teknis berbagai sistem yang ada di universitas, seperti sistem pembayaran, sistem pendaftaran, dan lainnya. Ini bisa menjadi luar biasa menantang bagi mahasiswa masalah yang dihadapi oleh mahasiswa baru bervariasi. Masalah akademis, keuangan, sosial, dan teknis semuanya menimbulkan tantangan yang berbeda bagi mahasiswa, namun semuanya dapat diatasi dengan cara mengambil pendekatan yang tepat dan terus berusaha. Lihat Lyfe Selengkapnya
Masalahdalam Kelas dan Upaya Pemecahannya. A. Latar Belakang Masalah. Ada yang melihat masalah sebagai ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan, ada yang melihat sebagai tidak terpenuhinya kebutuhan seseorang, dan adapula yang mengartikannya sebagai suatu hal yang tidak mengenakan. Prayitno (1985) mengemukakan bahwa masalah
Masa kuliah adalah masa yang penuh dengan pengalaman dan kenangan. Setiap memiliki pengalamannya masing-masing, baik-buruk, susah-senang, banyak macamnya. Dan setiap orang memiliki caranya masing-masing dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi saat kuliah. Saat kamu memutuskan untuk masuk kedalam dunia kampus, dunianya mahasiswa ada beberapa hal yang sebaiknya kamu tahu, agar kamu bisa lebih efektif menyelesaikannya saat kuliah nanti. Seorang dosen berkata "Umur kita terlalu pendek untuk mengulangi kesalahan orang lain", semoga bermanfaat. Spoiler for 1 Kuliah KUliah tidak seperti sekolah, usaha lebih besar harus kamu lakukan saat kuliah. Tugas yang lebih banyak, jam kuliah yang kadang tidak teratur, praktikum, dan sebagainya. Ada mahasiswa yang mengambil beban kuliahnya hanya 15 SKS dalam satu semester, tapi ada juga yang mengambil hingga 21 SKS. Dengan waktu yang sempit, pasti akan sangat berat bagi mahasiswa untuk menjalani semua itu. Kita sebagai mahasiswa harus menyadari batas kemampuan kita, jika tidak mampu mengambil 18 hingga 21 SKS, sebaiknya cukup ambil 15 SKS saja, kalau merasa mampu, silahkan diambil. Perlu diingat juga, kuliah tidak hanya tentang belajar, belajar, dan belajar, selingi juga dengan waktu-waktu untuk bermain atau berolah raga dengan teman agar fikiran menjadi lebih segar. Aturlah waktu dengan sebaik mungkin untuk mendapatkan kualitas hidup dan kuliah yang lebih baik. Spoiler for 2 Uang Kuliah berarti kamu harus mengeluarkan uang, walaupun kamu dapat beasiswa. SPP, kost, makan, belanja barang, jalan-jalan, buku teks,fotokopi dan lain sebagainya, terkadang bisa membuat mahasiswa frustasi. Hal ini diperparah dengan harga barang yang semakin tinggi. Kadang juga ada mahasiswa yang harus bekerja untuk membiayai kuliahnya sendiri. Saat ini banyak sekali tawaran beasiswa yang bisa sangat membantu kamu untuk mengatasi masalah keungan, buat diri kamu pantas untuk menerimanya kalau bisa prestasi, bukan surat keterangan dari kelurahan dan temukan beasiswanya. Kamu juga harus ketat dalam pengeluaran, keluarkan uang hanya untuk hal yang penting tapi sekali-kali gak papa. Spoiler for 3 Kerja Banyak mahasiswa yang terpaksa bekerja untuk membiayai kuliahnya. Pilihan kerja oleh mahasiswa yaitu part time job, diluar waktu kuliah. Namun hal ini akan menimbulkan masalah baru bagi mahasiswa tersebut, kurang istirahat dapat mengganggu kesehatannya, sehingga otomatis kuliahnya juga akan terganggu. Kamu harus menentukan mana yang lebih penting, apakah kuliahatau bekerja. Jika kamu memang harus bekerja, temukan pekerjaan yang lebih fleksibel dan tidak mengganggu kuliah termasuk waktu istirahat. Kamu dapat bertanya kepada dosen atau pengurus fakultas, apakah ada yang dapat kamu lakukan untuk bisa memperoleh biaya kuliah. Kerja di kampus tentu lebih nyaman, karena dosen tentu akan lebih paham dengan kesulitan kita. Spoiler for 4 Sakit Sakit biasanya diirngi dengan perasaan sedih yang mendalam, terutama untuk yang kuliahnya jauh dari rumah orang tua. Tidak ada yang merawat, ketinggalan kuliah, ketinggalan tugas, kehilangan tanda tangan hadir, sungguh tragis. Jaga kesehatan diri kamu, perhatikan makanan dan minuman yang kamu konsumsi. Berolah raga adalah pilihan yang sangat baik. Tinggal dengan teman akan lebih baik dari pada tinggal sendirian, ini supaya ada yang bisa merawat kamu dan tahu kondisi kamu. Spoiler for 5 Depresi Masalah kuliah, uang, kerja, hubungan, terkadang membuat mahasiswa menjadi depresi. Kamu bisa kehilangan konsentrasi saat berada dalam perkuliahan. Ada kelompok mahasiswa yang mengalihkan depresiny kearah yang negatif, hal ini hanya akan membuat dia dia semakin tertekan. Agar kamu terhindar dari depresi, cobalah untuk menjalin hubungan baik dengan semua orang, rajin-rajinlah silaturahmi, coba untuk berkonsultasi dengan orang yang bijak. Jika kamu sudah depresi, alihkan energi kamu untuk sesuatu yang lebih bernilai positif, mungkin seni, atau olah raga. Spoiler for 6 Teman-teman Teman kuliah maupun teman-teman yang sering atau teman yang setiap harinya kita temui adalah teman yang kita pada saat kondisi sedang berjaland dengan baik selalu. Diantara mereka kita belum tau mana teman kita sebenarnya, yang ikut senang saat kita senang, dan yang membantu sebisanya saat kita susah. Terlalu lama bergaul dengan teman yang itu-itu saja juga tidak baik, pergaulan kita menjadi sempit, dan jika terjadi konflik biasanya sulit untuk diperbaiki. Sesekali pergilah keluar dari kesibukan sehari-hari sendirian, untuk sekedar menghirup udara segar dan menenangkan pikiran. Sesekali juga pergilah keluar kota dengan satu dua atau lebih teman, dengan bersama-sama melakukan perjalanan akan lebih memudahkan kita untuk lebih mengenal siapa teman kita. Spoiler for 7 Nongkrong Duduk nongkrong di warung kopi bukanlah suatu masalah, namun akan menjadi masalah bila kita lebih sering di warung kopi daripada di kelas kuliah. Bahan pembicaraannya mulai dari film hingga motor, dari masalah di rumah hingga wanita dan sebagainya. Terkadang nongkrong ini juga dijadikan sarana untuk menghilangkan kepenatan badan dan pikiran. Tapi sebenarnya hanya akan menambah penat. Sekali-sekali nongkrong diwarung kopi bukan masalah, tapi pastikan tidak menjadi kebiasaan. Banyak waktu kita yang sangat berharga terbuang percuma. Dari pada banyak bicara sana-sini, lebih baik belajar di kost atau mulai menulis sesuatu. Spoiler for 8 Hubungan Hubungan disini maksudnya hubungan dengan wanita, apakah kamu sedang berhubungan wanita? Mungkin hubungan laki-laki dan wanita sudah dianggap biasa dalam zaman yang serba edan ini. Namun untuk diwaspadai agar jangan sampai permasalahan kita dengan orang lain jadi menggangu kita. Jangan sampai masalah ini membuat kita jadi malas untuk kuliah. Buatlah batasan yang jelas antara urusan cinta dan kuliah untuk kamu sendiri, batasan disini dapat berbeda untuk banyak oran. Spoiler for 9 Memilih Jurusan Banyak juga mahasiswa yang bingung hingga stres dalam menentukan jurusan apa yang akan dia pilih. Sebagian dari mereka takut jika jurusan yang dipilih saat kuliah akan mendikte apa yang menjadi pilihan mereka saat akan bekerja nanti. Pilihlah jurusan yang paling sesuai dengan hati kamu, jangan memilih karena diajak atau dipaksa orang lain. Kita yang akan menjalani masa depan kita, tapi ingatlah untuk tetap realistis dalam menentukan pilihan kita. Realistis disini dapat berarti kamu memilih jurusan dengan peluang masa depan yang lebih hanya sembilan dari banyak masalah yang paling sering dialami oleh mahasiswa. Silahkan tanyakan kepada mahasiswa yang anda kenal, paling tidak 7 dari masalah diatas dialami oleh semua mahasiswa. Kamu yang menjalani, kamu yang harus tahu jalannya, jadikan masa kuliah masa yang menyenangkan sambil mempersiapkan masa depan.
Perbincanganseperti rapat, sidang, diskusi, dan talk show, sering kali tidak disertai dengan sebuah metode untuk menganalisis akar masalah dan solusinya maupun tanpa kebutuhan untuk menganalisisnya. Akibatnya perbincangan sangat jarang mendapati akar masalah, dan dengan sendirinya tidak ada penyelesaian mendasar.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID bZ86TgWBAyYmAI6VBy_JRW3TGhxlf_UWygY5-bkJJAuqDyrID_gUVA==
Latihanpra-jabatan diselenggarakan oleh lembaga pendidikan tinggi tenaga kependidikan seperti IKIP, FKIP, dan STKIP untuk mahasiswa program diploma dan program strata satu (S1).
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Rendahnya kesempatan dan pemerataan pendidikan di Indonesia merupakan hal yang dari dulu sudah menjadi masalah bagi rakyat Indonesia. Permasalahan ini tentunya dapat merugikan anak-anak penerus bangsa yang tidak mempunyai kesempatan akan memperoleh pendidikan yang layak, di mana mereka bisa tertinggal dengan teman sebayanya yang mampu. Padahal, sesuai yang tertuang di dalam UU No. 39 Tahun 1990 tentang Undang-undang Hak Asasi Manusia pada bagian Hak Anak yang berunyi "Setiap anak berhak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya sesuai dengan minat, bakat dan tingkat kecerdasannya."Permasalahan ini dapat dengan mudah kita jumpai khususnya di daerah pelosok, contohnya yaitu daerah 3T Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal di NTT. Banyak siswa di daerah 3T yang tidak lancar membaca dan berhitung. Salah satu masalah utamanya adalah ketersediaan fasilitas dan tenaga pengajar yang kurang memadai, termasuk gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan sarana prasarana lainnya yang kurang layak. Selain itu, kekurangan tenaga pengajar yang berkualitas juga menjadi isu yang signifikan. Dapat disimpulkan bahwa permasalahan pendidikan di daerah 3T di NTT sangat kompleks karena rendahnya kualitas pendidikan di daerah ini mempengaruhi kemampuan siswa, menghambat perkembangan mereka, dan menambah disparitas perbedaan pendidikan antara daerah 3T dan daerah lainnya di Indonesia. Oleh sebab itu, diperlukan langkah-langkah konkret sebagai berikut. Pertama, dengan membangun dan memperbaiki infrastruktur pendidikan, serta memperluas jangkauan program pendidikan di daerah tersebut. Kedua, guru-guru harus diberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka agar dapat memberikan pendidikan yang berkualitas kepada siswa. Ketiga, pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan lokal dan memperhatikan konteks daerah 3T akan membantu meningkatkan minat dan relevansi pendidikan bagi siswa. Keempat, mendorong pemerintah untuk memberikan prioritas dan alokasi anggaran yang memadai untuk pengembangan pendidikan di daerah 3T. Kelima, melibatkan masyarakat dan orang tua dalam mendukung pendidikan di daerah 3T. Keenam, mengoptimalkan peran lembaga non-pemerintah dan organisasi masyarakat sipil dalam mendukung pendidikan di daerah 3T. Lihat Pendidikan Selengkapnya
PERANANMAHASISWA DALAM MEMERANGI KORUPSI Disarikan dari Modul Sosialisasi Anti Korupsi BPKP tahun 2005 oleh Mohamad Risbiyantoro, Ak., CFE (PFA pada Deputi Bidang Investigasi BPKP). Mahasiswa dan sejarah perjuangannya Mahasiswa merupakan suatu elemen masyarakat yang unik. Jumlahnya tidak
Masa kuliah adalah masa yang penuh dengan pengalaman dan kenangan. Setiap mahasiswa memiliki pengalamannya masing-masing, baik-buruk, susah-senang, banyak macamnya. Dan setiap orang memiliki caranya masing-masing dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi saat kuliah. Saat kamu memutuskan untuk masuk kedalam dunia kampus, dunianya mahasiswa ada beberapa hal yang sebaiknya kamu tahu, agar kamu bisa lebih efektif menyelesaikannya saat kuliah nanti. Seorang dosen saya pernah berkata "Umur kita terlalu pendek untuk mengulangi kesalahan orang lain", semoga bermanfaat. Masalah Kuliah Kuliah tidak seperti sekolah, usaha lebih besar harus kamu lakukan saat kuliah. Tugas yang lebih banyak, jam kuliah yang kadang tidak teratur, praktikum, dan sebagainya. Ada mahasiswa yang mengambil beban kuliahnya hanya 15 SKS dalam satu semester, tapi ada juga yang mengambil hingga 21 SKS. Dengan waktu yang sempit, pasti akan sangat berat bagi mahasiswa untuk menjalani semua itu. Kita sebagai mahasiswa harus menyadari batas kemampuan kita, jika tidak mampu mengambil 18 hingga 21 SKS, sebaiknya cukup ambil 15 SKS saja, kalau merasa mampu, silahkan diambil. Perlu diingat juga, kuliah tidak hanya tentang belajar, belajar, dan belajar, selingi juga dengan waktu-waktu untuk bermain atau berolah raga dengan teman agar fikiran menjadi lebih segar. Aturlah waktu dengan sebaik mungkin untuk mendapatkan kualitas hidup dan kuliah yang lebih baik. Baca juga Pengertian Sistem Kredit Semester/SKS Uang Kuliah berarti kamu harus mengeluarkan uang, walaupun kamu dapat beasiswa. SPP, kost, makan, belanja barang, jalan-jalan, buku teks,fotokopi dan lain sebagainya, terkadang bisa membuat mahasiswa frustasi. Hal ini diperparah dengan harga barang yang semakin tinggi. Kadang juga ada mahasiswa yang harus bekerja untuk membiayai kuliahnya sendiri. Saat ini banyak sekali tawaran beasiswa yang bisa sangat membantu kamu untuk mengatasi masalah keungan, buat diri kamu pantas untuk menerimanya kalau bisa prestasi, bukan surat keterangan dari kelurahan dan temukan beasiswanya. Kamu juga harus ketat dalam pengeluaran, keluarkan uang hanya untuk hal yang penting tapi sekali-kali gak papa. Baca juga Beasiswa Untuk Mahasiswa Program Sarjana/S1 Kuliah Sambil Bekerja Banyak mahasiswa yang terpaksa bekerja untuk membiayai kuliahnya. Pilihan kerja oleh mahasiswa yaitu part time job, diluar waktu kuliah. Namun hal ini akan menimbulkan masalah baru bagi mahasiswa tersebut, kurang istirahat dapat mengganggu kesehatannya, sehingga otomatis kuliahnya juga akan terganggu. Kamu harus menentukan mana yang lebih penting, apakah kuliah atau bekerja. Jika kamu memang harus bekerja, temukan pekerjaan yang lebih fleksibel dan tidak mengganggu kuliah termasuk waktu istirahat. Kamu dapat bertanya kepada dosen atau pengurus fakultas, apakah ada yang dapat kamu lakukan untuk bisa memperoleh biaya kuliah. Kerja di kampus tentu lebih nyaman, karena dosen tentu akan lebih paham dengan kesulitan kita. Baca juga Kuliah Sambil Kerja, Mencoba Mandiri Sakit Sakit biasanya diirngi dengan perasaan sedih yang mendalam, terutama untuk yang kuliahnya jauh dari rumah orang tua. Tidak ada yang merawat, ketinggalan kuliah, ketinggalan tugas, kehilangan tanda tangan hadir, sungguh tragis. Jaga kesehatan diri kamu, perhatikan makanan dan minuman yang kamu konsumsi. Berolah raga adalah pilihan yang sangat baik. Tinggal dengan teman akan lebih baik dari pada tinggal sendirian, ini supaya ada yang bisa merawat kamu dan tahu kondisi kamu. Depresi Masalah kuliah, uang, kerja, hubungan, terkadang membuat mahasiswa menjadi depresi. Kamu bisa kehilangan konsentrasi saat berada dalam perkuliahan. Ada kelompok mahasiswa yang mengalihkan depresiny kearah yang negatif, hal ini hanya akan membuat dia dia semakin tertekan. Agar kamu terhindar dari depresi, cobalah untuk menjalin hubungan baik dengan semua orang, rajin-rajinlah silaturahmi, coba untuk berkonsultasi dengan orang yang bijak. Jika kamu sudah depresi, alihkan energi kamu untuk sesuatu yang lebih bernilai positif, mungkin seni, atau olah raga. Baca juga 5 Tips Mengatasi Stress Mahasiswa Teman-teman Teman kuliah maupun teman-teman yang sering atau teman yang setiap harinya kita temui adalah teman yang kita pada saat kondisi sedang berjaland dengan baik selalu. Diantara mereka kita belum tau mana teman kita sebenarnya, yang ikut senang saat kita senang, dan yang membantu sebisanya saat kita susah. Terlalu lama bergaul dengan teman yang itu-itu saja juga tidak baik, pergaulan kita menjadi sempit, dan jika terjadi konflik biasanya sulit untuk diperbaiki. Sesekali pergilah keluar dari kesibukan sehari-hari sendirian, untuk sekedar menghirup udara segar dan menenangkan pikiran. Sesekali juga pergilah keluar kota dengan satu dua atau lebih teman, dengan bersama-sama melakukan perjalanan akan lebih memudahkan kita untuk lebih mengenal siapa teman kita. Nongkrong Duduk nongkrong di warung kopi bukanlah suatu masalah, namun akan menjadi masalah bila kita lebih sering di warung kopi daripada di kelas kuliah. Bahan pembicaraannya mulai dari film hingga motor, dari masalah di rumah hingga wanita dan sebagainya. Terkadang nongkrong ini juga dijadikan sarana untuk menghilangkan kepenatan badan dan pikiran. Tapi sebenarnya hanya akan menambah penat. Sekali-sekali nongkrong diwarung kopi bukan masalah, tapi pastikan tidak menjadi kebiasaan. Banyak waktu kita yang sangat berharga terbuang percuma. Dari pada banyak bicara sana-sini, lebih baik belajar di kost atau mulai menulis sesuatu. Hubungan Hubungan disini maksudnya hubungan dengan wanita, apakah kamu sedang berhubungan wanita? Mungkin hubungan laki-laki dan wanita sudah dianggap biasa dalam zaman yang serba edan ini. Namun untuk diwaspadai agar jangan sampai permasalahan kita dengan orang lain jadi menggangu kita. Jangan sampai masalah ini membuat kita jadi malas untuk kuliah. Buatlah batasan yang jelas antara urusan cinta dan kuliah untuk kamu sendiri, batasan disini dapat berbeda untuk banyak oran. Salah Pilih Jurusan Banyak calon mahasiswa yang bingung menentukan jurusan apa yang akan dia pilih. Sebagian dari mereka takut jika jurusan yang dipilih saat kuliah akan mendikte apa yang menjadi pilihan mereka saat akan bekerja nanti. Pilihlah jurusan yang paling sesuai dengan hati kamu, jangan memilih karena diajak atau dipaksa orang lain. Kita yang akan menjalani masa depan kita, tapi ingatlah untuk tetap realistis dalam menentukan pilihan kita. Realistis disini dapat berarti kamu memilih jurusan dengan peluang masa depan yang lebih cerah. Jika salah pilih, proses studi yang dijalani akan terasa berat hingga bisa saja putus ditengah jalan. Baca juga Tips Memilih Jurusan Kuliah Ini hanya sembilan dari banyak masalah yang paling sering dialami oleh mahasiswa. Silahkan tanyakan kepada mahasiswa yang anda kenal, paling tidak 7 dari masalah diatas dialami oleh semua mahasiswa. Kamu yang menjalani, kamu yang harus tahu jalannya, jadikan masa kuliah masa yang menyenangkan sambil mempersiapkan masa depan.
65 dan > 60 adalah C+. < 60 dan > 55 adalah C < 55 dan > 50 adalah D < 50 adalah E Penilaian dilakukan berdasarkan formulir yang dikeluarkan oleh BP KKN. Untuk mahasiswa yang mendapatkan SP 1, nilai maksimum yang diberikan adalah < 75. (nilai akhir) = B+ Untuk mahasiswa yang mendapatkan SP 2, nilai maksimum yang diberikan adalah < 70.
MALANG - Pandemi Covid-19 menyebabkan sistem pembelajaran berubah menjadi dalam jaringan daring sepenuhnya. Situasi ini telah menimbulkan empat masalah bagi mahasiswa di berbagai perguruan dari Universitas Brawijaya UB, Ari Pratiwi mengatakan, kuliah daring menyebabkan berbagai permasalahan mulai dari kecemasan hingga stress. Pada faktor akademik misalnya, mahasiswa mengalami kesulitan atau kurang jelas dalam memahami materi yang diberikan dosen. Ini bisa disebabkan media belajar hanya berupa Power Point PPT atau suara teks koneksi internet belajar juga dapat disebabkan oleh sinyal internet untuk daerah tertentu yang bermasalah. Hal ini membuat mahasiswa mengalami kesulitan mencari informasi tugas dan mengikutinya. "Serta juga bisa disebabkan banyaknya tugas tidak sebanding dengan minimnya penjelasan dosen," ucap daring juga menyebabkan masalah pribadi seperti pola pikir negatif dan over thinking. Kemudian selalu merasa cemas, stress, tertekan dan kesepian. Situasi ini bisa karena masalah akademik, kondisi Covid-19, keluarga dan keluarga mahasiswa juga bisa mempengaruhi kualitas belajar mahasiswa selama mengikuti pembelajaran daring. Mereka misalnya sedang terlibat konflik permasalahan dengan keluarga yang tidak diinginkan. Lalu lingkungan keluarga yang tidak mendukung, masalah ekonomi atau keuangan karena beberapa orang tua tidak bekerja atau penghasilan menurun karena Covid-19. "Serta adanya pola asuh otoriter, keras, dan tradisional sehingga membuat mahasiswa tertekan," pada faktor sosial, mahasiswa misalnya tidak dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga merasa kesepian terisolasi dan tertekan. Kemudian mengalami perasaan bosan di rumah terus-menerus dan kurangnya komunikasi dengan orang membantu permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa, Ari menyebutkan, beberapa tips yang bisa dilakukan oleh dosen penasihat akademik. Menurut Ari, mahasiswa pada dasarnya hanya ingin didengar oleh orang. "Terkadang dengan kita menjadi pendengar si mahasiswa yang sedang melakukan konseling bisa menemukan permasalahannya sendiri," kata masalah mahasiswa junior, dosen penasihat akademik harus mampu menjaga rahasia. Dosen perlu memanfaatkan jaringan pertemanan dan memperkuat hubungan remaja dengan menyelami dunia remaja. Salah satunya dengan mencari tahu tren remaja terkait bahasa gaul dan media untuk mahasiswa tingkat akhir atau senior, dosen pembimbing akademik harus menggali informasi seperti masalah yang dihadapi. Kemudian mencari tahu sejarah, dan psikososial latar belakang keluarga dan peristiwa siginifikan. Dosen pembimbing akademik diharapkan memiliki pengetahuan dalam berbagai bidang, terutama masalah pernikahan dan Pascasarjana UB, Andi Hartik berpendapat, pembelajaran daring sebenarnya memiliki sisi untung dan rugi tersendiri. Sisi untung dapat dirasakan oleh mahasiswa yang sambil bekerja. "Kuliah daring menguntungkan karena kuliah bisa di mana saja," ungkap pria asal Madura ini kepada Republika, Senin 23/8.Di sisi lain, kuliah daring kurang mampu membangun ikatan emosi yang utuh antara dosen dan mahasiswa. Padahal aspek ini penting dibentuk agar transfer ilmu bisa berjalan maksimal. Dengan ikatan emosional yang kuat, pemahaman keilmuan bisa tersampaikan dengan baik kepada mahasiswa. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
ProdiS2/S3 Kajian Pariwisata Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada mengadakan Seminar Series Kepariwisataan bertajuk, ‘Museum di Yogyakarta: Masalah Promosi dan Solusinya’. Seminar menghadirkan Ibu Dr. Ayu Helena Cornellia, B.A, M.Si, alumni S3 Kajian Pariwisata UGM.
Ilustrasi masalah kuliah online yang dihadapi mahasiswa. Foto Getty Images/Igor Alecsander Jakarta - Metode perkuliahan dengan berbasis web dan seminar webinar, atau biasa disebut kuliah secara online kini diterapkan seluruh kampus di tanah air seiring dengan adanya pandemi Corona. Kuliah daring yang memanfaatkan kecanggihan teknologi ternyata menemui berbagai hambatan. Para mahasiswa mengungkapkan keluh-kesahnya selama menjalani kuliah online."Kuliah online bukannya nilai makin bagus, malah makin ***. Kuota abis, ilmu ga dapet, tugas numpuk, begadang tiap hari tp nilai kek setan," unggahnya pada Senin 22/6/2020.Tweet mahasiswa bernama Amanda itu disambut meriah mahasiswa lainnya yang bernasib serupa. Hingga kini tweet tersebut sudah di-retweet lebih dari kali dan diserbu lebih dari komentar. Merangkum curhatan para mahasiswa yang diwawancara Wolipop, berikut tujuh masalah kuliah online1. Komunikasi dosen dan mahasiswaKuliah online menyebabkan komunikasi antara mahasiswa dan dosen mengalami kendala teknis. Hal ini dialami Amanda, salah satu mahasiswa di Padang, Sumatera Barat."Hambatan dalam kuliah online sih salah satunya itu komunikasi dan hubungan antara dosen dan mahasiswa rada sulit. Semua dosen selalu berpendapat dan merasa kalau semua tugas bisa dipahami dengan mudah," ujar yang sama diungkapkan Intan Khairani Afifah, mahasiswi asal Yogyakarta yang kuliah di jurusan pendidikan bahasa Jerma. Ia mengaku selama kuliah online mendapatkan sedikit ilmu atau materi yang diberikan oleh dosen."Selama kuliah online ini sedikit banget ilmu dari perkuliahan dosen yang benar-benar masuk gitu. Karena banyak dari mereka yang nggak jelasin apa-apa. Bahkan ada dosen yang nggak pernah mengajar selama online class terus tiba-tiba aja UAS gitu. Jadi aku ngimbanginnnya belajar mandiri lebih rajin lagi daripada kelas offline. Apalagi aku kan jurusan bahasa Jerman dan ada mata kuliah speaking gitu kan. Nah, susah deh tuh interaksinya soalnya beda jam juga kan sama dosennya yang di Jerman," tuturnya Susah sinyalPermasalahan sinyal kerap dihadapi rekan-rekan Amanda. Apalagi dirinya dan teman-temannya notabene tinggal bukan di kota besar seperti Jakarta."Bukan aku si karena di rumahku sinyalnya lumayan bagus. Tapi buat teman-temanku yang tinggal di desa kasihan. Mereka bisa ketinggalan kuliah dan ambil absen tiap pagi karena harus cari tower dulu. Dosen kadang pake aplikasi Zoom yang butuh sinyal kuat, tapi dosen tidak menyadari kalau semua orang nggak bisa akses itu dengan mudah. Kasarnya sih dosen-dosen nggak pengertian," kisah Amanda saat dihubungi oleh Wolipop, Selasa 23/6/2020.Permasalahan sinyal pun dialami mahasiswa yang tinggal di kota besar seperti penuturan Amir Hafizh Islami atau biasa disapa Hafiz. Mahasiswa yang kuliah di Universitas Gunadarma, Depok jurusan psikologi itu mengatakan jika koneksi sering buffering karena banyaknya mahasiswa,"Koneksinya kadang buffering soalnya 1 kelas bisa 25 orangan saat kuliah online."Curhat soal sinyal juga diungkapkan Rahma Nur Faizah, atau biasa dipanggil Rahma yang kuliah di salah satu sekolah tinggi bahasa di Bekasi. "Ketika dosen menerangkan materi suaranya jadi hilang hilangan kalau koneksinya lagi lambat. Nah kalau sudah kaya gitu murid jadi susah menangkap apa yang dosen terangkan," kata mahasiswi jurusan Sastra Inggris jauh berbeda, Intan Khairani Afifah, mahasiswa jurusan pendidikan bahasa Jerman di Universitas Negri Yogyakarta UNY juga menyampaikan hal serupa. "Wifi rumah suka lemot. Apalagi pas awal-awal sebelum dapet subsidi kuota dari kampus," ujar masalah kuliah online. Foto Getty Images/wundervisuals3. Mata kuliah yang saling bentrokKomunikasi yang tidak lancar antara dosen dan mahasiswa, bisa menimbulkan beberapa masalah seperti jadwal mata kuliah yang jadi tak beraturan dan waktu perkuliahan yang tak sesuai jadwal. Seperti pengalaman Ferdy, mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang."Jadwal mata kuliah nggak sesuai bahkan sering tabrakan. Kan sehari ada 2-3 mata kuliah, nah kadang dosen suka mulai perkuliahan nggak sesuai jadwal, ngaret jadi nabrak ke jadwal mata kuliah yang lain," ucapnya saat wawancara dengan Wolipop lewat Whatsapp, Rabu 24/6/2020.4. Semangat belajar menurunKuliah daring yang mewajibkan para peserta didik untuk kuliah dirumahaja, menimbulkan rasa jenuh. Seperti yang dirasakan oleh Rahma Nur Faizah, atau biasa disapa Rahma, mahasiswi jurusan Sastra Inggris salah satu kampus bahasa di kalo di rumah aja beda pasti vibesnya sama di kampus. Dan kalau aku biasanya di kelas prakteknya pake bahasa Inggris jadi terlatih. Nah, pas kuliah online jadi terhambat karena sudah lama nggak ngobrol pakai bahasa Inggris di kelas," jelasnya saat dihubungi oleh Wolipop, Jumat 26/6/2020.Rasa jenuh juga dirasakan Julian, mahasiswa jurusan keperawatan di salah satu universitas di Solo. Julian merasa seharusnya dosen bisa menggunakan metode yang lebih menarik saat memberikan mata kuliah secara online."Pastinya banyak sekali metode pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif yang bisa dilakukan, tapi nyatanya hampir semua dosen lebih memilih metode yang hanya menurut mereka mudah dan tidak menguras tenaga," Tertinggal materi perkuliahanSelain semangat belajar yang menurun, Julian juga menuturkan dia dan rekan-rekannya kerap tertinggal mata kuliah karena terbentur koneksi internet. Dan dosen atau pihak kampus tak memberikan mereka alternatif lainnya."Beberapa mahasiswa terkendala dengan jaringan tapi dari dosen tidak diberikan alternatif lain untuk mencover kendala tersebut, seperti diberikan e-book, video, konsul personal via WhatsApp, atau kata Julian, jika dia ketinggalan materi maka akan menjadi tanggung jawab dan urusannya sendiri. Si mahasiswa yang harus mencari materi perkuliahan yang tertinggal Metode mengajar dosenIntan Khairani Afifah mengatakan dosen mempunyai bermacam-macam metode dalam kuliah online. Hal ini membuat dia dan teman-temannya harus cepat beradaptasi dengan metode yang berbeda-beda itu."Jadi selama kuliah online itu dosen macem-macem metodenya. Ada yang cuma diskusi di WhatsApp Group atau di Hangout, ada juga yang cuma ngasih tugas via Google Classroom aja. Terus awal-awal online class itu banyak mata kuliah yang nyoba lewat Zoom, tapi ternyata kurang efektif. Soalnya kehalang sama jaringan dan mahasiswanya yang pada diem-diem aja gitu selama kuliah. Malahan ada yang sengaja join absen terus keluar gitu aja. Ya sebenernya enak sih bisa belajar sambil nyantai. Tapi banyakan mahasiswanya jadi ngegampangin kuliah gitu loh," ujarnya Belajar jadi kurang efektifKendala berikutnya yang dirasakan oleh para mahasiswa adalah mereka merasa kuliah online kurang efektif karena tak saling bertatap muka secara langsung. Hal ini diungkapkan oleh Rahma."Penyampaian materinya agak terganggu kalau koneksi internetnya lagi nggak stabil jadi kita sebagai murid nangkepnya nggak maksimal. Contohnya aku dari jurusan Sastra Inggris ada mata kuliah listening, nah biasanya di kelas itu diperdengarkan audionya secara langsung. Nah sekarang audionya yang dishare suka nge-lag dan jadi ganggu banget," bagi kamu para mahasiswa, mana dari tujuh masalah kuliah online di atas yang kamu alami? Simak Video "Kerennya Aksi TIFAL, Band Mahasiswa Berkebutuhan Khusus" [GambasVideo 20detik] gaf/eny
Sayangnya masalah UMKM yang kerap dihadapi adalah ketidakmampuan dalam melakukan inovasi. Padahal tanpa inovasi, pesaing akan dengan mudah mengambil pasar kamu. Dalam hal ini, kamu bisa meningkatkan kualitas bahan, finishing produk, dan kemasan. Selain itu, pantau tren terkini agar kamu mampu menciptakan inovasi yang sesuai dengan tren.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kuliah semester genap tahun akademik 2019/2020 sudah berlalu dan semester ganjil tahun akademik 2020/2021 hampir menjelang. Mahasiswa angkatan 2019 dan yang lebih senior sudah merasakan bagaimana menjalani kuliah daring online selama setengah menutup kemungkinan di semester ganjil yang mulai bulan Agustus ini, kuliah daring masih diberlakukan mengingat pandemi covid-19 masih belum sepenuhnya bisa ditangani. Beberapa kampus sudah memberikan isyarat kuliah daring masih diberlakukan sampai Desember 2020, walau dalam perkembangannya masih melihat membaiknya pembelajaran dari rumah, menuntut ketersediaan sarana penunjang yaitu smartphone atau laptop, ketersediaan jaringan internet dan tentu saja paket data, sebagai tumpuan utama. Ketiga aspek ini cukup merepotkan mahasiswa yang 'study from home' dan terkendala dengan salah satu diantaranya. Survei 121 mahasiswa yang menjadi responden di satu prodi salah satu kampus ini mungkin bisa menjadi gambaran situasi mahasiswa saat kuliah daring dari sisi aksesilibitas gawai, jaringan dan paket data. Tercatat, 4 angkatan responden yang duduk di semester 29,9%, semester 4 41,3%, semester 6 43,0% dan semester 8 5,8%. Harapan kita tentu saja, di semester ganjil tahun akademik 2020/2021 yang sudah dekat ini mahasiswa lebih siap menjalani kuliah daring. Mahasiswa bisa berkaca dari pengalamannya dan mahasiswa baru dapat memahami situasi dan menyiapkan diri lebih Penunjang Kuliah Daring Pilihan gawai untuk kuliah daring dokpri Laptop atau smartphone menjadi gawai yang 'wajib' dimiliki mahasiswa untuk dapat mengikuti perkuliahan dengan lebih nyaman. Wajib dalam tanda petik disini, bukan berarti pemaksaan, karena realitasnya beberapa mahasiswa yang saya temui memang betul-betul tidak menjadi dilema tersendiri bagi dosen saat awal pandemi, memikirkan beban mental dan psikis mahasiswa tersebut di saat situasi mendadak berubah. Beberapa mahasiswa tersebut jelas tertinggal dalam mengikuti ritme kuliah daring tiap pekannya. Jangankan membeli barang dengan harga berkisar 1 sampai 2 jutaan ke atas. Itu menjadi hal yang sangat mustahil sementara untuk kebutuhan sehari-hari terbatas dan harus digali mahasiswa menggunakan gawai berupa laptop dan smartphone dan 40,5% cukup menggunakan smartphone. Artinya 87,6% mahasiswa sudah memiliki gawai pendukung kuliah daring. Ada 12,4% mahasiswa yang mengandalkan laptop atau dan handphone klasik bisa dipastikan mengalami keterbatasan akses jika dosen membagikan materi dan tugas-tugas melalui aplikasi mobile yang menuntut gawai dengan spesifikasi lebih tinggi. Ini menjadi tuntutan mahasiswa untuk dapat mengikuti proses pembelajaran semester depan dengan baik. Tapi, sekaligus menjadi beban orang tua jika harus membeli baru, berkaca pada artikel 'Normal baru harapan baru warga' dimana 48,6% penghasilan orangtua menurun, dan 14,7% diPHK atau dirumahkan. Kepemilikan gawai untuk Kuliah Daring dokpri Mahasiswa yang bijak tentu juga menyadari keterbatasan orang tua dimasa sulit seperti ini. Untuk menyediakan UKT Uang Kuliah Tunggal di bulan Juli tentu sudah menyedot anggaran, jika ditambah anggaran untuk smartphone seharga 2 jutaan, akan menambah putaran bintang-bintang di 56,2% mahasiswa yang sudah difasilitas orang tua dengan baik. Sebelum pandemi berlangsung orang tua mereka sudah menyisihkan anggaran untuk membelikan laptop dan smartphone bagi anaknya. Yang 34,8% tetap harus bersyukur karena bisa berbagi gawai dengan saudara atau orang tua selama menjalani kuliah patut mendapat perhatian pihak universitas adalah 12,4% mahasiswa yang gawainya tidak layak dukung untuk kuliah daring. Tidak mungkin mereka harus terus menggantungkan kebaikan dan merepotkan orang lain. Pihak prodi dan fakultas harus memiliki 'student mapping' terkait aksesibilitas kuliah daring dan menyikapi dengan mendata mahasiswa yang memiliki keterbatasan tersebut. Solusinya bisa dengan berbagai alternatif tergantung situasi, misalnya yang berada di sekitar kampus, difasilitasi dengan menggunakan laboratorium komputer yang memiliki wifi. Kelayakan gawai kuliah daring dokpri Ketika 61,2% mahasiswa menyatakan fasilitas penunjang yang digunakan selama kuliah daring, cukup layak dan sangat layak, berarti 38,8% mahasiswa lainnya itulah yang perlu diperhatikan. Tinggal mekanisme teknisnya saja yang perlu situasi 'darurat pendidikan' seperti ini kampus akan lengang dengan keriuhan aktivitas pembelajaran, tetapi harus difikirkan sebelum semester ganjil 2020/2021 berlangsung terhadap kurang lebih 40% mahasiswa yang mungkin dilema mengahdapai kuliah normal baru benar-benar diterapkan disaat laju infeksi penularan dan rasio penyebaran kasus covid-19 belum juga dibawah 1, maka perkuliahan kelas normal sangat beresiko dan kuliah daring tetap dipertahankan. Harus ada pengaturan baru sesuai protokol kesehatan terkait jumlah kursi dalam ruangan serta sebaran jam perkuliahan sehingga tidak menumpuk di jam-jam tertentu. Mungkin 1 kelas reguler dipecah menjadi 2 grup yang bergilir untuk kuliah daring dan kuliah kelas menjadi satu solusi Data Mahasiswa Pilihan akses data dalam kuliah daring dokpri Paket data. Ini menjadi kendala mahasiswa selanjutnya saat kuliah daring walau sudah memiliki laptop dan smartphone canggih dan belum tentu bisa mengikuti proses pembelajaran dengan data menjadi tumpuan mahasiswa. Mayoritas 82,6% mahasiswa membeli paket data, lainnya 13,2% memanfaatkan wifi berbayar yang dirumah atau gratis. Yang anggaran terbatas 6,8% berbagi paket data diantara teman atau saudara di rumah. Sedangkan yang menggunakan paket data tetapi juga mencari wifi gratis ada 7,4%. Ini mungkin dilakukan saat paket data sudah mepet atau habis sehingga usaha lain yang dilakukan adalah mencari gratisan karena tidak ada anggaran lagi untuk membeli paket paket data yang harus dibeli ini jadi runyam karena membutuhkan anggaran tersendiri. Mahasiswa yang biasanya untuk urusan akademik bahkan urusan non akademik seperti hiburan dan media sosial mengandalkan wifi di kampus, tiba-tiba beralih ke paket data yang sangat terbatas, tentu kelimpungan. Tulisan artikel Survei mayoritas mahasiswa menganggap kuliah online itu nyebelin, bukan disebabkan karena model pembelajarannya, tetapi lebih terkait dengan bengkaknya anggaran paket data yang menyulut emosi mahasiswa dan orang tua. Gara-gara paket data, mahasiswa menjadi lebih sering menerima omelan orang tua. Penyedia fasilitas wifi untuk kuliah daring dokpri Selain mayoritas mahasiswa berurusan dengan paket data yang merepotkan, mereka juga memanfaatkan wifi gratisan. Tercatat 23,9% mengakses wifi di rumah atau kos, tidak keluar dari tempat tinggal. Rinciannya, 9,9% mahasiswa menggunakan wifi di rumah dan 14% wifi di kosan. Ada 3,3% yang beralih kemungkinan besar dari wifi kos dan berkontribusi pada 79,4% mahasiswa yang terpaksa keluar rumah atau tempat tinggal karena tidak ada paket data atau fasilitas gratisan yang dituju adalah spot wifi yang difasilitasi yayasan atau pemerintah. Tercatat ada 27,3%, mahasiswa akan bertebaran di tempat tersebut. Yang lebih unik adalah 52,1% mahasiswa mengakses wifi berasal dari tetangga di masa pandemi covid menjadi komponen yang banyak berjasa bagi mahasiswa. Entah wi-fi tetangga kos, tetangga kamar atau tetangga rumah. Bagaimana cara mahasiswa mengakses wifi tetangga menarik untuk Paket Data Jenis paket Data yang dibeli untuk kuliah daring dokpri Kita sedikit kembali pada masalah paket data yang runyam. Bisa difahami jika mayoritas 81,8% mahasiswa membeli paket data kuota bulanan dan 9,9% lainnya membeli kuota mingguan. Paket kuota bulanan lebih murah dibandingkan dengan yang mingguan atau harian. Selain itu juga efektif untuk janga waktu yang lebih panjang. Sebagian kecil mahasiswa menyiasati penggunaan paket data hanya diperlukan saat darurat, sementara wifi gratisan selama masih bisa dijangkau dan digunakan, itu lebh itu bisa terdeteksi pada beberapa jenis penugasan voice chat, di latarbelakang jawaban yang disampaikan terdengar beberapa suara yang cukup ramai mahasiswa yang lain. Artinya, kita juga memiliki dugaan, sebagian mahasiswa yang disarankan SFH tidak sepenuhnya ada di rumah atau di kost, tetapi di spot-spot wifi di luar kampus. Alasannya masuk akal, tidak ada paket data, tidak memiliki uang untuk beli paket data. Besar anggaran untuk beli paket data dokpri Berapa sih anggaran yang mahasiswa keluarkan untuk membeli paket data?77,2% mahasiswa menghabiskan uang kurang dari untuk membeli paket data. 15,7% mahasiswa antara - 6,6% mahasiswa antara - dan 0,8% diatas 1 dibayangkan, misalnya 1 bulan habis anggaran yang sebelumnya mungkin cukup untuk paket kuota bulanan, wajar orang tua ikut mengomel. Wajar mahasiswa berrgumen balik ke pihak kampus terhadap hak wifi yang tidak bisa dimanfaatkan. Sempat viral di media sosial, ada tuntutan pada berbagai kampus terkait fenomena ini. Kuliah daring yang menyedot pulsa atau paket data mahasiswa semestinya bisa dikompensasi pihak kampus karena dalam kuliah normal sudah masuk dalam rincian UKT pada item fasilitas wifi mahasiswa. Bahkan BEM Seluruh Indonesia sempat menggulirkan permintaan relaksasi biaya kuliah pada Mendikbud Nadiem Makarim. Mencakup pembebasan atau relaksasi biaya kuliah atas penerapan SFH dan tidak dapat diaksesnya berbagai fasilitas kampus, biaya pembelian paket data kuota internet sebagai pengganti perkuliahan melalui daring, dan pemberian logistik kepada mahasiswa terdampak covid yang terisolasi di sekitar kampus. AntaraNewsBanyak kampus mengkompensasi dengan berbagai cara, misalnya memberi sumbangan paket data secara langsung pada mahasiswa, ada yag dikompensasi dengan pemotongan SPP di semester berikutnya, dan lain sebagainya. Walau itu tidak sepadan dengan hak yang seharusnya diterima oleh mahasiswa sebagaimana kuliah tatapmuka dan beraktivitas di Akses E Learning yang tidak efektif Pemanfaatan paket free akses untuk kuliah daring dokpri Kuota 30 GB free akses elearning untuk 130 PT dari Telkomsel , atau 30GB kuota Edukasi Indosat Ooredo untuk akses platform elearning dan situs resmi dari universitas, atau paket Ilmupedia untuk mengakses Quipper, Zenius, dan lain-lain ternyata tidak banyak membantu mahasiswa dalam masalah paket mahasiswa memilih tidak bisa digunakan untuk menyatakan bahwa paket tersebut tidak bermanfaat secara langsung dengan model pembelajaran yang diterapkan di kampus atau lebih spesifik metode situs resmi kampus dan bahkan elearning kampus bukan web yang dimanfaatkan langsung oleh dosen untuk berinteraksi dengan mahasiswa. Yang dominan digunakan adalah google classroom, zoom, WA bahkan youtube yang tidak masuk dalam paket free mengatakan sedikit membantu 31,4% adalah mahasiswa yang sedang beruntung beberapa dosennya menggunakan platform elearning kampus, atau merasakan manfaat saat mencari referensi dari platform atau situs semacam Quipper. Yang merasakan manfaat kurang dari 10%.Ada yang harus dibenahi dari dua sisi, yaitu dari sisi kampus untuk mengarahkan seluruh dosennya memanfaatkan elearning kampus untuk kuliah daring. Membagi materi dan pembahasan pendalaman baik berupa PDF, voice chat dan video di elearning. Bukan sekedar link yang ujung-ujungnya mahasiswa akan mengakses aplikasi yang menyedot pulsa kembali. Resikonya adalah server elearning kampus terbebani. Itu menjadi tugas pengelola IT elearning untuk memaintenance supaya keberlangsungan elearning juga tetap Di Balik Kuliah Daring ?Kuliah daring akan terhambat juga karena keterbatasan dan ketersediaan sinyal provider. Untuk mahasiswa yang domisili rumahnya di daerah tidak terjangkau sinyal internet, berarti harus mengungsi ke daerah yang bisa menangkap data internet. Secara umum layanan internet yang umumnya adalah telkomsel dan indosat memadai. 32,2% mahasiswa mengatakan lambat tetapi masih memadai. Hanya 8,3% yang menyatakan sangat lambat dan cukup ini akan juga dipengaruhi oleh aplikasi yang dipakai kuliah daring oleh dosen. Jika berbasis teks atau video pembelajaran, walau lambat masih bisa didowload dan dipelajari. Tetapi jika pembelajaran berbasis streaming, ini menjadi problema besar. Media kuliah daring menyedot pulsa dokpri Hal ini dijawab sendiri oleh mahasiswa jenis media yang menyedot banyak paket data, 69,4% adalah perkuliahan streaming. Berikutnya adalah link download video pembelajaran. Sementara untuk bowsing referensi dan menjalankan aplikasi berbasis chat sama-sama dipilih oleh 18,2% sebagai aplikasi penyedot paket aplikasi dan metode untuk menyampaikan materi pembelajaran turut menentukan keberlangsungan mahasiswa di dalam perkuliahan. Karena jika paket data boros, peluang seorang mahasiswa mengikuti perkuliahan secara ajeg dan konsisten akan semakin menipis. Logika sederhananya begitu, walau perlu survei lebih lanjut. Hal ini juga menjadi masukan dan pertimbangan-pertimbangan para dosen, saat mempersiapkan kuliah daring pada semester ganjil 2020/2021. Paket data membebani mahasiswa dokpri Nyatanya urusan paket data memang membebani mahasiswa, walaupun 55,4% mahasiswa menyatakan sedikit membebani, tetapi 36,4% yang menyatakan sangat membebani perlu mendapat perhatian mahasiswa yang menyatakan tidak membebani dengan alasan konversi anggaran transportasi dan tidak ada bedanya sebelum kuliah daring, berarti mereka mampu dan memiliki previlege. Menyiasati anggaran paket data mahasiswa dokpri Konsekuensi logis mahasiswa saat paket data membebani anggaran adalah 60,3% meminta tambahan pada orang tua. Sangat wajar kemudian orang tua ngomel. Yang miris adalah, seorang mahasiswa yang bapaknya seorang dosen, ternyata diomeli juga saat meminta paket data yang habis untuk kuliah daring. Ini anomali yang sungguh terjadi. Ini perlu mendapat jawaban yang dosen kurang mempertimbangkan pilihan aplikasi dan metodenya saat kuliah daring, adalah salah satu masalah yang harus mendapat perhatian serius jika kuliah daring semester ganjil 2020/2021 awal Agustus nanti diterapkan sampai pilihan 35,5% mahasiswa untuk mengurangi anggaran makan dipangkas untuk keperluan paket data. Lama-lama mahasiswa yang sudah hdup pas-pasan, makin kurus, makin tidak sehat dan menjadi generasi yang hilang dalam peradaban. Semoga corner120520Survei dilakukan pada mahasiswa di salah satu prodi Universitas Nusa Cendana, Kupang NTT. 1 2 3 4 5 Lihat Pendidikan Selengkapnya
. fuklug96fh.pages.dev/332fuklug96fh.pages.dev/72fuklug96fh.pages.dev/746fuklug96fh.pages.dev/14fuklug96fh.pages.dev/534fuklug96fh.pages.dev/756fuklug96fh.pages.dev/991fuklug96fh.pages.dev/698fuklug96fh.pages.dev/922fuklug96fh.pages.dev/717fuklug96fh.pages.dev/972fuklug96fh.pages.dev/863fuklug96fh.pages.dev/784fuklug96fh.pages.dev/90fuklug96fh.pages.dev/879
masalah mahasiswa dan solusinya