NamaMasniari Wolf mendadak viral lantaran ia berhasil menyumbang medali emas ke-18 SEA Games 2021 dari cabang olahraga (cabor) renang pada tanggal 15 Mei 2022 kemarin. Masniari Wolf dan A.A. Istri Kania Ratih mewakili Indonesia mereka ditempatkan dinomor 50 m gaya punggung putri. Kedua atlet tersebut sama-sama meraih hasil yang manis. Prestasi Masniari itu menjadi sejarah baru, Ia mengakhiri Berikut ini merupakan atlet renang indonesia di era tahun 80-an yaitu A. Rudi Hartono B. Moch Sarengat C. Lukman niode D. Syamsul Anwar A. Rudi Hartonomaaf klo salah

SekarangKevin Rose Nasution sebagai tim pelatih dari DKI untuk Open Water Swimming (OWS) di PON Papua. "Kegiatan saya masih sama sebagai pembina Di olahraga renang dan juga open water swimming, sekarang tergabung di team coaches DKI dalam rangka persiapan tim DKI untuk PON XX Papua," katanya. Ia mengatakan, Persiapan OWS kurang lebihnya

Sejak beberapa dekade yang lalu, olahraga renang di Indonesia ternyata sudah bukan hanya sekedar aktivitas hobi saja. Sebab faktanya tidak sedikit atlet renang nasional Indonesia yang mampu unjuk gigi di kancah nasional bahkan internasional. Penyelenggaraan kompetisi renang di Indonesia sendiri sudah terbilang cukup sering. Berbagai kompetisi renang kelas amatir hingga profesional setidaknya sudah pernah terselenggara sejak puluhan tahun lalu. Hebatnya, banyak atlet renang berbakat dari berbagai daerah mampu menunjukkan penampilan terbaiknya dalam kompetisi tersebut. Berawal dari kompetisi lokal itulah kita mengenal beberapa nama atlet renang yang mampu mewakili Indonesia di berbagai kompetisi renang antar negara. Sebut saja “Trio Emas Keluarga Nasution” yang mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah Asia. Kita tahu, trio emas nasution tersebut terdiri dari Elfira Rosa Nasution, Elsa Manora Nasution, dan Maya Masita Nasution. Ketiga nama atlet tersebut telah berulang kali menorehkan prestasinya di berbagai kompetisi renang tingkat Nasional hingga Asia. Pernah menjadi atlet renang kebanggaan Indonesia lantaran bakat dan prestasinya dalam mempraktikan gaya olahraga renang yang mengagumkan. Nah, selain trio Nasution tersebut, siapa saja kah atlet renang nasional Indonesia yang mampu berbicara banyak di kancah Internasional? Berikut ulasannya untuk Anda. Profil Lengkap dan Perjalanan 5 Atlet Renang Nasional Indonesia Berprestasi Siapa sangka renang yang dulunya tidak terlalu dikenal di Indonesia kini justru menjadi salah satu cabang olahraga yang disasar banyak peminat. Indonesia yang terbilang pemula di turnamen renang pun kini mulai menelorkan atlet-atlet berbakatnya. Beberapa diantaranya bahkan bisa sampai juara di kancah Asia. Baiklah berikut ini beberapa nama atlet renang Indonesia yang mampu berbicara banyak di kancah kompetisi Nasional hingga Asia. 1. Elsa Manora Nasution & Elfira Rosa Nasution Ya, siapa yang tidak kenal dengan dua sosok atlet renang wanita bersaudara ini? Berkat talenta, dedikasi dan didikan langsung dari sang ayah yang merupakan pelatih renang nasional mereka berdua menjelma menjadi atlet renang tanah air berprestasi. Elsa Manora Nasution Yang paling dikenang dan membanggakan yakni mampu membawa nama Indonesia bertaring di ajang kompetisi renang Asia. Berkompetisi di nomor 100 meter gaya punggung keduanya mampu menorehkan beberapa rekor dunia. Kita ingat, Elsa Manora Nasution sendiri pernah berjaya di ajang SEA Games 2003 dengan meraih medali perunggu. Meski hanya mendapatkan peringkat ketiga, namun dirinya mampu menjadi wakil Indonesia satu-satunya yang meraih medali di ajang prestisius tingkat Asia tersebut. Kita beralih ke Elfira Rosa Nasution, Elfira yang merupakan kakak kandung Elsa juga sebelumnya merupakan perenang berprestasi milik Indonesia. Berlaga di nomor spesialisasi gaya bebas, Elfira menjadi langganan dengan bolak-balik menjuarai kompetisi nasional. Dengan torehan 8 medali emas di kompetisi yang sama, Elfira mampu menjadi perenang yang diperhitungkan saat itu. Meski berjaya di kancah nasional dan regional, sayangnya Elfira hanya mampu menembus sampai di tim nasional saja. Dirinya belum mampu membawa Indonesia meraih medali di kancah Asean Games maupun Sea Games. Meski begitu, usaha kerasnya patut diacungi jempol sebab sudah menjadi bagian dari squad renang Indonesia. Nah, untuk tahu lebih lengkap tentang profil dan prestasi yang diraih dua atlet bersaudara ini mari kita lihat ringkasan profilnya berikut ini. NamaElfira Rosa NasutionTTLJakarta, 1 Maret 1970PendidikanSD Harapan MedanSMP Xaverius JambiPendidikan Khusus Renang Klub Prim MedanCyprus Aquatic Club Los Angeles Prestasi 9 Medali Emas Kejuaraan Antar Klub di Jakarta 1983 Atlet Terbaik Nasional tahun 1980, 1981, 19838 medali emas dan 2 perak pada PON Jakarta 1985 Nama Elsa Manora Nasution TTL Jakarta, 25 Oktober 1977 Prestasi Medali perunggu 100 meter gaya punggung pada SEA Games 2003 di Hanoi, Vietnam 2. Jessica P Laurens Perenang yang satu ini memang jarang terekspos di media. Jessica yang lahir pada 21 Januari 1989 memulai karir renangnya dari bawah. Meski tidak begitu dikenal di kancah Asia maupun Internasional, nampaknya Indonesia patut bangga karena prestasi-prestasi domestik Jessica yang mentereng. Ya, jessica pernah menjadi atlet renang terbaik pada gelaran Indonesia Open tahun 2006. Selain mendapat predikat sebagai perenang terbaik di ajang tersebut, Jessica juga berprestasi pada event lain. Diantaranya pada Kejuaraan Nasional Renang tahun 2007. Tidak main-main, Jessica menggondol 8 medali emas sekaligus untuk kontingen regionalnya saat itu. Pada event berikutnya tahun 2008, Jessica menggondol medali emas kembali dan mencatatkan rekor pada Kelompok Umur Nasional 50 meter gaya kupu-kupu. Profil Singkat Jessica Laurens Nama Jessica P. Laurens TTL Makassar, 21 Januari 1989 Prestasi Perenang Terbaik Indonesia Open 2006Perenang Terbaik Kejurnas dengan 8 medali emas 2007Rekor Kelompok Umur Nasional 50 meter gaya kupu-kupu 2008 Kabarnya, atlet renang yang satu ini tetap menggeluti dunia renang dan kini menjadi pelatih. 3. Yessy Yosaputra Yessy adalah salah satu atlet renang andalan Indonesia berusia 25 tahun. Nomor spesialisasinya adalah gaya punggung. Baca Intip…!!! Teknik Dan Manfaat Renang Gaya Punggung Yessy pernah menggondol medali emas pada ajang SEA Games 2011 sekaligus memecahkan rekor saat itu. Berlaga di nomor 200 meter gaya punggung putri, Yessy mencatatkan waktu 2 menit 15,73 detik. Catatan waktu ini melampaui yang ditorehkan oleh atlet renang Filipina Akiko Thomson dengan catatan waktu 2 menit 16,76 detik. Profil Yessy Yosaputra Nama Yessy Yosaputra TTL Bandung, 27 Agustus 1994 Pendidikan SD Santo Yusuf Bandung SMP 3 Bandungkom SMAK II Penabur Bandung Prestasi Juara 3 Horizon Cup nomor 100 meter gaya bebas 2001Juara 1 Kejurnas nomor 100 meter gaya punggung 2007Medali Perak di PON 2008 nomor 200 meter gaya punggungMedali emas 200 meter Gaya Punggung Sea Games 2011Medali perunggu 4 x 200 meter estafet gaya bebas putri Sea games 2011 4. I Gede Siman Sudartawa I Gede merupakan atlet renang asal Bali yang berkiprah di nomor spesialisasi gaya punggung. Prestasinya cukup mencolok terutama saat berlaga di ajang SEA Games 2011 dimana dirinya berhasil meraih medali emas saat itu. I Gede Siman Sudartawa Yang istimewa lagi di ajang tersebut, I Gede Siman Sudartawa menyabet 4 medali emas sekaligus pada empat nomor yang berbeda. Bermain di nomor 50 meter, 100 meter, 200 meter, dan beregu putera, keempat nomor tersebut berhasil menyumbangkan medali emas untuknya dan kontingen Indonesia. Selain mendapatkan medali emas, I Gede juga mencatatkan rekor baru bagi dirinya. Bermain di nomor gaya punggung 100 meter putra, I Gede mampu mencatatkan waktu tercepat 55,59 detik. Catatan waktu ini merupakan rekor baru, mematahkan rekor pendahulunya yang dipegang oleh perenang Malaysia, Lim Keng Liat 56,16 detik. Profil Singkat I Gede Siman Sudartawa Nama I Gede Siman Sudartawa TTL Bali, 8 September 1994 Prestasi Medali Emas Porprov 2009Medali Emas 50 meter, 100 meter, 200 meter gaya punggung, dan 4 x 100 meter gaya ganti beregu pada SEA Games 2011 Rekor Mencatat rekor waktu tercepat gaya punggung 100 meter pada SEA Games 2011Mencatat rekor waktu tercepat di nomor 4 x 100 meter gaya ganti beregu putra 3 menit 41,35 detik Kini para I Gede menjadi salah satu atlet renang senior yang sedang berjuang memenangkan event-event kejuaraan renang lainnya. Mari kita do’akan semoga sukses ya. Nah, itu dia empat dari atlet renang nasional Indonesia yang berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional. Semoga artikel singkat ini bisa menambah wawasan Anda untuk mengenal lebih dekat perkembangan olahraga renang di Indonesia. Jangan lupa share artikel ini sebanyak-banyaknya dan semoga bermanfaat.
Sejumlahpetenis nasional pria, era 80-90an, seperti Abdul Kahar Mim, Yustedjo Tarik, Sulistyo Wibowo, dan Bonit Wiryawan, mengikuti Kejuaraan Tenis Jhaboex

Wisnu Wardhana lahir di Jakarta, Indonesia, 21 Januari 1975; umur 43 tahun adalah salah satu perenang Indonesia. Ia terkenal pada era 80-an kelompok umur dan 90-an regional dan internasional. Wisnu telah mampu berprestasi sejak usia 7 tahun sampai akhir karier renangnya di usia 25 tahun. Prestasi Wisnu sudah dimulai ketika dia memulai karier renangnya di usia kelompok pada umur 7 tahun. Ia kemudian menjadi juara Nasional se-Indonesia, kelompok umur se-ASEAN, Asia, dan pada akhirnya menjuarai multi-event seperti PON, SEA GAMES, Kejuaraan Dunia Grand Prix jarak Pendek, dan terakhir menjadi perenang ALL American di Divisi II NCAA AS. Wisnu Wardhana tidak hanya berprestasi di dunia renang, namun juga di bidang akademik. Wisnu lulus dari Universitas Internasional Salem di Virginia Barat, Amerika Serikat dengan gelar dari jurusan Bisnis Internasional. Ia langsung mendapatkan pekerjaan sebagai Investment Banker di Wall Street, New York dan Atlanta. Setelah selesai berkarier di Amerika, Wisnu langsung kembali ke Indonesia dan melanjutkan kariernya sebagai bankir professional di sebuah bank di Indonesia. Wisnu tidak meninggalkan gairahnya di dunia renang. Ia mendirikan JakartaQuatics Swim School pada tahun 2004 kemudian melakukan penggabungan/merger dengan Antasena swimming pada tahun 2010 yang sekarang menjadi JAQ Swimming. Selain kesibukan sebagai seorang bankir senior, Wisnu Wardhana juga masih sempat mengembangkan passion minatnya di dunia renang sebagai Executive Head Coach di JAQ Swimming, perenang Masters yang masih aktif mengikuti kejuaraan masters Internasional serta mengembangkan dan memperkenalkan olahraga renang kepada masyarakat umum melalui INAMasters International Aquatic Masters. Wisnu juga aktif mengkampanyekan gerakan "student-athlete" kepada para atlet2 nasional yang pada umumnya cenderung meninggalkan bangku pendidikan demi prestasi olahraga.

Berlombadalam nomor 50 meter gaya punggung putri S14, Meliana menjadi orang pertama yang menyentuh dinding untuk mencatat waktu 36,190 detik sehingga dikalungi medali emas ASEAN Para Games 2022 yang bukan hanya membuat dia bahagia, tetapi juga membuat Yudiarti dan Indonesia bangga. "Ini event internasional ketiga saya.

Masniari Wolf salah satu perenang putri Indonesia yang berprestasi dan cantik Instagram. JAKARTA-Atlet renang Indonesia tercantik kembali dikuak setelah Persatuan Renang Seluruh Indonesia PRSI mengumumkan daftar nama atlet yang akan mewakili Indonesia di SEA Games 2022 dilihat dari daftar perenang terdapat nama atlet-atlet cantik Indonesia yang akan bertanding di Vietnam nanti. Sebut saja nama Ressa Kania Dewi yang merupakan peraih emas di PON XX Papua kemarin. Baca Juga Selain nama tersebut beberapa nama masuk daftar 5 atlet renang Indonesia tercantik. Berikut kami tampilkan informasinya. Atlet Renang Indonesia Tercantik 1. Ressa Kania Dewi Daftar atlet renang Indonesia tercantik dimulai dari nama Ressa Kania Dewi. Sosok perenang cantik ini lahir pada tanggal 15 September 1994. Selain menjadi atlet renang ternyata dia juga merupakan personel TNI prestasi pun pernah dia ukir antara lain meraih 2 medali perunggu di SEA Games 2015 di nomor 400 meter gaya bebas dan 200 meter medley. Di tingkat nasional Ressa Kania Dewi juga meraih medali emas nomor renang perairan terbuka meter di PON XX Papua 2020. 2. Anandia Vanessa Evato Perenang Indonesia tercantik berikutnya ditempati Anandia Vanessa Evato. Dara cantik ini lahir pada tanggal 3 September 1997. Dia merupakan atlet renang andalan Indonesia di nomor 50 meter gaya dada putri. Baca Juga Torehan prestasi pernah Anandia Vanessa Evato ukir saat dia mengikuti kejuaraan akuatik dunia di tahun 2017. Saat itu dia mampu duduk di peringkat 31 dari 56 peserta. 3. Anak Agung Istri Kania Ratih Atmaja Tak berbeda dengan nama sebelumnya, Anak Agung Istri Kania Ratih Atmaja, ternyata dia juga pernah berprestasi di beberapa renang kejuaraan nasional dan cantik kelahiran 28 Mei 1998 merupakan atlet renang yang pernah meraih medali perunggu di SEA Games 2017 lalu. Dia dipercaya PRSI untuk menjadi perenang mewakili Indonesia di ajang SEA Games 2022 esok. 4. Angel Gabriella Yus Atlet renang Indonesia tercantik selanjutnya ditempati Angel Gabriella Yus. Meskipun masih berumur 20 tahun nyatanya dia sanggup mengukir prestasi renang baik tingkat nasional maupun internasional. Baca Juga Beberapa waktu terakhir Angel Gabriella Yus mampu menyabet medali emas nomor 50 meter gaya dada putri di PON XX Papua lalu. Kini dia dipercaya sebagai atlet renang Indonesia di ajang SEA Games 2022 mendatang. 5. Azzahra Permatahani Sosok terakhir atlet renang tercantik ditempati oleh Azzahra Permatahani. Sosok dara cantik ini merupakan pemegang tiga rekor nasional di nomor 200 meter gaya dada putri, 200 meter medley dan 400 meter Permatahani juga pernah meraih medali perak di SEA Games 2019 lalu. Terakhir dia juga berpartisipasi dalam kejuaraan olahraga terbesar dunia yaitu Olimpiade Tokyo 2020 informasi 5 atlet renang tercantik Indonesia. Semoga atlet-atlet renang tersebut dapat mengibarkan bendera merah putih di berbagai podium. Editor Hafid FuadFollow Berita Sportstars di Google News Diiringitatapan mata ibundanya, Meliana yang berlomba dalam nomor 50 meter gaya punggung putri S14, menjadi orang pertama yang menyentuh dinding. Ia mencatatkan waktu 36,190 detik sehingga dikalungi medali emas ASEAN Para Games 2022, Ia bukan hanya membuat dia bahagia, melainkan juga Yudiarti dan Indonesia. Sebab, Meliana berhasil mengibarkan - Renang merupakan salah satu jenis olahraga yang dipertandingkan di ajang Olimpiade. Jenis olahraga ini sudah dipertandingkan sejak Olimpiade Athena pada tahun ajang Olimpiade, renang belum pernah menyumbangkan medali buat Indonesia sejak pertama kali berpartisipasi pada 1952 hingga Olimpiade terakhir di Rio 2016. Adapun, pada Olimpiade Tokyo 2020, ada dua 2 atlet renang Indonesia yang bakal tampil di pesta olahraga multicabang terbesar di dunia itu. Baca juga Kisah Daur Ulang di Balik Pembuatan Medali Olimpiade Tokyo 2020 Mereka adalah Aflah Fadlan Prawira perenang putra dan Azzahra Permatahani perenang putri.Aflah Fadlan Prawira dan Azzahra Permatahani mewakili Indonesia di cabang olahraga cabor renang Olimpiade Tokyo 2020. Keduanya merupakan debutan di Olimpiade 2020. Olimpiade Tokyo 2020 akan mulai bergulir pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021. Berikut adalah profil dua atlet renang Indonesia yang akan berlaga pada Olimpiade Tokyo 2020. 1. Aflah Fadlan Prawira Baca juga Skuad Argentina untuk Olimpiade Tokyo 2020 Tjahjo Sasongko/ Aflah Fadlan Prawira Aflah Fadlan Prawira adalah atlet renang nasional berusia 23 tahun. Fadlan merupakan perenang spesialis jarak jauh khususnya di gaya bebas nomor 400 meter, 800 meter, dan 1500 meter serta 400 meter gaya ganti.

Sleman Yogyakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional U-16 Indonesia Bima Sakti meminta skuadnya tampil tenang dan tidak terprovokasi saat berhadapan kontra Vietnam pada laga pamungkas Grup A Piala AFF U-16 2022, Sabtu (6/8). "Jangan terprovokasi, bermain dengan kepala dingin. Jangan sampai mendapatkan kartu karena pelanggaran yang tak perlu

Lukman Niode, legenda renang Indonesia di era 1970-1980-an wafat di usia 56 tahun setelah positif virus corona. Fernando Randy/Historia. GELANGGANG olahraga Indonesia berduka. Salah satu legenda terbaiknya, Lukman Niode, mengembuskan nafas terakhir di Rumahsakit Pelni Jakarta, Jumat 17/4/2020 siang. Atlet renang yang acap mengharumkan nama bangsa di era 1980-an itu meninggal di usia 56 tahun setelah dinyatakan positif virus corona. “Iya positif virus corona, informasi dari dokter teman Mas Luki sapaan Lukman Niode yang ikut mengawal beliau,” ujar Krisna Bayu, legenda judo yang juga rekan satu naungan di Indonesian Olympian Association IOA, saat dihubungi Historia. Idrus Niode, kakak Lukman, memberitakan bahwa Lukman sudah masuk RS Pelni sejak Selasa 14/4/2020. Usai dilakukan swab test sehari kemudian, ia dinyatakan positif tertular virus corona. Setelah dua hari perawatan, ia dinyatakan meninggal pada pukul WIB, Jumat 17/4/2020. Perenang pertama Indonesia yang turun di pentas Olimpiade Los Angeles 1984 itu dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta. “Dia sebelumnya ikut tim relawan dari KSP Kantor Staf Presiden,” sambung Bayu. Sejak beberapa waktu belakangan, Lukman ikut tim KSP yang menyalurkan barang-barang bantuan COVID-19 dari para penyumbang. Saat itulah dia terserang penyakit maag sejak Selasa 14/4/2020. Namun lantaran bolak-balik ke rumahsakit RS Setia Mitra, RS Pondok Indah, RSPI Sulianti Saroso, RS Persahabatan, hingga RS Pelni, Lukman kemudian terkena COVID-19. Baca juga Jalan Berliku Judoka Krisna Bayu Olympian Krisna Bayu mengenang sosok mentor Lukman Niode Fernando Randy/Historia. Saat kondisinya kian parah, paru-parunya mengalami flek. Setelah dilakukan tes swab, barulah terang-benderang bahwa ia positif corona meski dari dua rapid test yang dijalani Lukman sebelumnya hasilnya negatif. “Jujur saya masih syok sampai sekarang. Istri saya Dida juga masih sedih banget. Karena belum lama juga diskusi sama Mas Luki untuk membuat program olahraga berkuda. Dengan perginya Mas Luki, separuh hidupnya sudah didedikasikan untuk olahraga,” lanjut Bayu. “Saat ini olahraga Indonesia sangat berduka kehilangan pahlawan olahraga. Ilmu-ilmu yang sudah dia berikan pasti akan dikenang semua atlet. Karena dia aktif ikut bantu organisasi, tidak hanya PRSI Persatuan Renang Seluruh Indonesia tapi juga di banyak cabang olahraga, termasuk soal sport science-nya. Bagi saya dia adalah pahlawan olahraga Indonesia sejati,” imbuh ketua umum Persatuan SAMBO Indonesia itu. Darah Renang Lukman yang berdarah Gorontalo itu lahir di Jakarta, 21 Oktober 1963 sebagai anak keempat dari lima bersaudara. Ayahnya, M. Niode, seorang pelatih renang di klub Tirta Kencana. Hasrat renang Lukman muncul sejak usia dini, berangkat dari rasa penasarannya untuk ikut-ikutan tiga kakaknya yang dilatih sang ayah Idrus, Nana, dan Burhanudin Niode. “Saya belikan dia celana renang supaya bisa ikut-ikutan berenang dengan kakak-kakaknya,” ujar J. Niode, ibunda Lukman Niode, dikutip Kompas, 27 September 1981. Mulanya Lukman hanya sekadar main air di kolam renang. Obsesinya menseriusi olahraga renang muncul di usia sekolah dasar ketika acap melihat ketiga kakaknya mendulang prestasi di berbagai ajang perlombaan. Melihat gairah itu, ayahnya pun akhirnya ikut melatihnya. Menahan nafas sebagai teknik dasar olahraga renang menjadi pelajaran pertama yang diberikan sang ayah. Itu dilakukan di rumah dengan menggunakan wastafel yang dipenuhi air. “Muka saya masukkan ke dalamnya, lalu tiap tiga hitungan saya mengambil nafas,” tutur Lukman, dikutip dari Apa & Siapa Sejumlah Orang Indonesia 1983-1984. Metode itu jadi dasar Lukman untuk mendalami renang gaya bebas. Seiring berkembangnya skill, Lukman justru menyenangi gaya punggung. Raja PON ke Arena Olimpiade Seiring beranjak usianya, pundi-pundi prestasinya makin penuh. Pada Kejurnas 1976 saja, Lukman menyabet sembilan emas. Pada Pekan Olahraga Nasional IX 1977, Lukman yang ikut Kontingen DKI menyapu bersih 10 emas dari 10 nomor cabang renang sekaligus menetak tiga rekor nasional. di PON berikutnya 1980, dia mendulang tujuh emas. Capaian itu kemudian membuat Lukman diikutsertakan ke timnas renang kala Indonesia pertamakali ikut SEA Games, di Kuala Lumpur, 19-26 November 1977. Dalam persiapannya, ia bersama timnas renang dibawa pelatih kepala MF Siregar ke Amerika Serikat untuk digembleng. “Pemusatan latihan nasional di San Diego, Amerika Serikat selama dua tahun. Semua biaya penyelenggaraan latihan ditanggung PT Pertamina dan KONI Pusat. Seluruhnya 15 perenang, antara lain Lukman Niode, Kristiono Sumono, Gerald HP Item, dan Johnny Item,” tulis Brigitta Isworo Laksmi dan Primastuti Handayani dalam biografi MF Siregar, Matahari Olahraga Indonesia. Baca juga Obituari Bob Hasan di Lintasan Lukman Niode kiri bersama pelatihnya Mangombar Ferdinand Siregar Foto Repro "Matahari Olahraga Indonesia" Persiapan tersebut tak sia-sia. Di SEA Games 1977, kontingen Indonesia yang menjalani debutnya langsung jadi juara umum. Dari total 62 emas, 19 di antaranya datang dari cabang renang. Lukman sendiri menyumbang tiga emas dari nomor 100 meter dan 200 meter gaya punggung serta 4x100 meter medley relay putra. Prestasi itu kemudian diulanginya di SEA Games 1979 Jakarta, SEA Games 1981 Manila, dan SEA Games 1983 Singapura. Adapun di Asian Games 1978, Lukman mendulang sekeping perunggu di nomor 4x100 meter medley relay putra. Sementara di Asian Games 1982, Lukman mengalungi enam perunggu dari nomor 100 meter gaya bebas, 100 meter gaya punggung, 200 meter gaya punggung, 4x100 meter gaya bebas relay, 4x200 meter gaya bebas relay, dan 4x100 meter medley relay. Capaian di Asian Games 1982 itulah yang mengantarkannya jadi satu-satunya wakil Indonesia di cabang renang untuk turun di Olimpiade Los Angeles 1984. Gemilangnya Lukman di Asian Games 1982 itu juga merupakan buah dari sokongan KONI Pusat yang mengirimnya belajar ke Cypress High School dan Golden West Collenge, keduanya di Los Angeles. Di Olimpiade Los Angeles, Lukman berlaga di McDonald’s Olympic Swim Stadium, 31 Juli 1984. Ia turun di tiga nomor. Sayangnya ia gagal melangkah ke ronde final. Di nomor 100 meter gaya bebas, ia finis di urutan enam, sementara di nomor 100 meter dan 200 meter gaya punggung Lukman masing-masing hanya finis di urutan kelima. Lukman gagal pulang membawa medali. Prestasi internasional terakhir yang ditorehkannya untuk Indonesia datang dari Asian Games 1986. Sekeping perunggu di nomor 4x100 meter medley relay dipersembahkannya. Dedikasi Olahraga hingga Akhir Hayat Setelah pensiun pada 1988, Lukman tetap berkecimpung di dunia renang. Kurun 1988-1990, ia jadi pelatih kepala tim renang putra Golden West Collenge. Ia lalu masuk di tim pelatih UCLA University of California, Los Angeles sepanjang 1989-1991, sembari menyelesaikan studi arsitektur S1-nya di UCLA, dan gelar masternya di UCI University of California, Irvine. Meninggalkan renang sejak 1991 untuk jadi arsitek di firma Mackenzie McKay & Partner di Los Angeles, Lukman pulang ke tanah air pada 1996. Seiring kerinduannya pada olahraga, ia mengalihkan waktunya untuk mengenyam studi manajamen olahraga dan sport science di Australian Institute of Sports pada 1997. “Hidupnya banyak ikut mengurusi cabang-cabang olahraga, ikut membantu bagaimana sport science itu bisa masuk, mengingat dia sekolah studi itu di luar negeri. Tidak hanya PRSI. Dia orang yang lurus dalam membantu, tanpa tendensi atau kepentingan tertentu,” kata Bayu lagi. Selain berkiprah di olahraga, Lukman Niode juga punya gelar master di bidang arsitektur. Fernando Randy/Historia. Sembari mendirikan firma desain dan arsitektur Principal pada 2000 dan Surya Institute pada 2008, ia mendedikasikan hidupnya di organisasi olahraga. Ia dipercaya menjadi kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI Pusat pada 2003, ketua Komisi Atlet di Komite Olimpiade Indonesia KOI pada 2007, dan Sekjen Indonesia Olympians Association sejak 2018. “Di KONI dia bikin konsep PAL Program Atlet Andalan. Inisiasi Prima Program Indonesia Emas konsepnya dari dia juga. Dia bisa mikir jauh ke depan, bagaimana prestasi Indonesia 10-25 tahun ke depan. Dia bahkan punya master plan untuk bagaimana atlet-atlet Indonesia bisa terus ada yang juara di olimpiade. Tapi dia kalah terus, gagal, kepentok birokrasi,” tambahnya. “Di luar sistem organisasi dia juga banyak bantu, apalagi pada sesama olympian. Dia banyak bantu saya ketika lagi membangun organisasi SAMBO. Di mata saya, Mas Luki adalah mentor, kakak yang baik. Dia praktisi olahraga yang seumur hidup didedikasikan kepada olahraga. Penggebrak yang bicara real apa adanya tanpa tendensi politik. Dia patriot olahraga sejati,” tandas Bayu mengenang sosok Lukman.
Purnomomerupakan atlet lari tersukses pada era 80-an. Ia merupakan atlet lari Indonesia berbakat yang pernah menjadi satu-satunya wakil dari benua Asia pada Olimpiade 1984. Pada 1984, Purnomo menjadi juara pada Olimpiade Asia terbuka di Thailand. Ia juga berhasil masuk semifinal 60m dan 200m kejuaraan dunia Atletik Gelanggang Tertutup di Paris
- Renang merupakan salah satu jenis olahraga yang dipertandingkan di ajang Olimpiade. Jenis olahraga ini sudah dipertandingkan sejak Olimpiade Athena pada tahun ajang Olimpiade, renang belum pernah menyumbangkan medali buat Indonesia sejak pertama kali berpartisipasi pada 1952 hingga Olimpiade terakhir di Rio 2016. Adapun, pada Olimpiade Tokyo 2020, ada dua 2 atlet renang Indonesia yang bakal tampil di pesta olahraga multicabang terbesar di dunia itu. Baca juga Kisah Daur Ulang di Balik Pembuatan Medali Olimpiade Tokyo 2020 Mereka adalah Aflah Fadlan Prawira perenang putra dan Azzahra Permatahani perenang putri. Aflah Fadlan Prawira dan Azzahra Permatahani mewakili Indonesia di cabang olahraga cabor renang Olimpiade Tokyo 2020. Keduanya merupakan debutan di Olimpiade 2020. Olimpiade Tokyo 2020 akan mulai bergulir pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021. Berikut adalah profil dua atlet renang Indonesia yang akan berlaga pada Olimpiade Tokyo 2020. 1. Aflah Fadlan Prawira Baca juga Skuad Argentina untuk Olimpiade Tokyo 2020 Tjahjo Sasongko/ Aflah Fadlan Prawira Aflah Fadlan Prawira adalah atlet renang nasional berusia 23 merupakan perenang spesialis jarak jauh khususnya di gaya bebas nomor 400 meter, 800 meter, dan 1500 meter serta 400 meter gaya ganti. Mengutip dari KOMPAS TV, Fadlan rencananya akan turun di nomor 400 meter dan meter gaya bebas pada Olimpiade Tokyo 2020. Bagi Fadlan, tampil di Olimpiade merupakan suatu kebanggan tersendiri, apalagi ini merupakan Olympic perdananya. Baca juga Olimpiade dan Tradisi Bagi Kondom "Perasaan saya sangat bahagia dan antusias tampil di Olimpiade karena ini adalah impian sejak kecil yang akhirnya tercapai," kata Fadlan dikutip dari KOMPAS TV. Adapun salah satu prestasi Fadlan di cabor renang adalah berhasil mengemas dua medali perak dan satu perunggu pada gelaran SEA Games 2019 di Filipina. 2. Azzahra Permatahani Dikutip dari Tribunsport, Azzahra merupakan pemegang tiga rekor nasional yakni 200 meter gaya dada putri, 200 meter gaya ganti putri, dan 400 meter gaya ganti putri. Bahkan dirinya telah menembus limit B nomor 200 meter gaya ganti putri. Baca juga Mengenal Miraitowa, Maskot Olimpiade Tokyo 2020 Pada tahun 2019 lalu, Azzahra memecahkan rekor nasional nomor 200 meter gaya dada putri dengan catatan waktu 2 menit 32,22 detik. Sebelumnya rekor tersebut dipegang oleh Vannesai Evato dengan catatan waktu 2 menit, 32,57 detik. Salah satu prestasi Azzhara di cabor renang adalah meraih medali perak nomor 200 meter gaya ganti perorangan putri pada SEA Games 2019 di Filipina. Adapun, Azzahra rencananya akan turun di nomor 200 meter gaya ganti pada Olimpiade Tokyo 2020. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
TEMPOCO, Jakarta - Atlet renang Indonesia Aflah Fadlan Prawira memecahkan dua rekor nasional pada nomor 400m gaya bebas dan gaya ganti putra saat turun dalam Kejuaraan Dunia Renang Jarak Pendek (25m) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 16-21 Desember.. Dalam keterangan resmi Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI), Selasa, 21 Desember 2021, Fadlan, mempertajam rekor atas
yang digunakan dalam lomba jalan cepat, yaitu... atlet jalan cepat pada jalan umum bila dinyatakan diskualifikasi harus segera ... nomor hingga atlet jalan cepat dinyatakan sebagai pemenang apabila ... start dengan baik dengan berjalan yang baik garis finish gerak jalan internasional yang sering dilombakan berjarak ... km atlet lari jarak pendek, jika dalam pelaksanaan lomba keluar dari lintasan dinyatakan ...a. sah asal tidak mengganggu atlet teknik lari jarak pendek sikap badan yang benar adalah ... tegap ke ke depan dan bebas."ada lomba lari jarak pendek pelari booleh berlari pada saat ... atlet %Siap...& %Siap...& %'ersedia...& %a...&.Seorang petugas memberangkatkan pelari pada suatu lomba, yaitu ...a. starter b. timer lintasan d. finisher +.Seorang sprinter pada saat memasuki garis finish sebaiknya dengan cara ... ke depan la*annya ke lari secepat$cepatnya1."ada tolak peluru apabila hasil lemparan tepat pada garis sektor dinyatakan .... harus selalu diperhitungkan terhadap ... la*an la*an c. posisi la* la* kaki diangkat tinggi dan paha datar adalah cara melangkah dengan ...  yang dilakukan dengan menggeser telapak kaki tanpa diangkat dari lantai disebut ... melangkah dengan loncatan adalah ... kaki digeser dan ujung kaki tetap menyentuh lantai kaki meloncat dan disusul kaki satunya kaki melompat dan disusul kaki telapak kaki tanpa mengangkat dari lantai15."engertian langkah adalah ... tumpuan untuk berdiri tegak tumpuan untuk pembelaanc. dasar tumpuan untuk injakan kaki dari satu tempat ke tempat lain 1!./las untuk melakukn senam lantai disebut ... untuk senam lantai dibuat dari bahan ... gerakan guling kedepan, anggota badan yang menyentuh matras setelah kedua tangan, yaitu ...
JadiSponsor Bali United, Aplikasi Pintu Kenalkan Aset Kripto ke Suporter - Ini Prestasi Indonesia Sepanjang Gelaran Asean Para Games, Juara Umum Lagi? - Halaman 2 Jakarta - Sebanyak empat perenang memecahkan lima rekor nasional kelompok umur KU sepanjang berlangsungnya kejuaraan renang Indonesia Terbuka atau Indonesia Open Swimming Championships 2021 yang secara resmi berakhir di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno GBK Senayan, Jakarta, di antaranya tercipta atas nama Kaisar Hansel Putra Franciscus yang turun pada Grup III usia 12-13 tahun masing-masing pada nomor 50 dan 100meter gaya bebas nomor 50meter gaya bebas putra, wakil dari Tirtamerta Cimahi Swimming Club ini membukukan 25,08 detik atau lebih cepat dari rekor sebelumnya milik Kenny Lisan Putra di Semarang pada pada nomor 100 meter gaya bebas putra, Kaisal Hansel menggeser 55,53 detik milik Agung Sulaksono Putro di Jakarta pada 2018 setelah dalam perlombaan Indonesia Terbuka membukukan 54,54 perlombaan Grup I usia 16-18 tahun, juga terjadi penajaman rekor nasional untuk nomor 400meter gaya bebas putra oleh wakil Jaquatic Swimming Club Jakarta Nicholas Karel Subagyo 18 tahun dari Klub Jaquatic Jakarta dengan catatan waktu 0359,72 detik. Rekor sebelumnya 0400,32 detik dibuat Karrel dalam Krapda DKI Jakarta, dua pekan Candrea 16 tahun dari Millenium Aquatic Jakarta memecahkan rekor nasional pada nomor 100 meter gaya punggung putri Grup I dengan catatan 0103,81 detik atau lebih baik dari rekor sebelumnya milik Masniari Wolf di Berlin, Jerman, pada 17 Oktober 2021 dengan 0103,89 detikPerenang Millenium Aquatic Jakarta lainnya pada Grup 2 14-15 tahun, Ibrahim Faqih juga berhasil mencetak rekornas nomor 100 meter gaya kupu-kupu dengan catatan 57,07 detik. Rekor sebelumnya 57,11 detik milik Azel Zelmi yang tercipta di Bangkok tahun lima rekornas KU yang tercipta menjadi isyarat bahwa banyak bibit-bibit muda potensial pada cabang olahraga renang manajer timnas renang Merah Putih sekaligus ketua pelaksana Indonesia Terbuka 2021 Wisnu Wardhana mengatakan pihaknya telah mengantongi sejumlah nama atlet "Kami sudah melihat ada beberapa potensi nama perenang baik putra maupun putri. Tentunya, kami juga nanti akan coba membuat pelatnas lapis 2 dan 3," kata Wisnu rekornas KU, deretan atlet juga terpilih menjadi yang terbaik dari masing-masing kategori. Indonesia Open Swimming Championships 2021 diikuti 583 perenang yang tampil pada lima kategori berdasarkan Kelompok Umur KU yakni Grup I 16-18 tahun, Grup II 14-15 tahun, Grup III 12-13 tahun, dan Grup IV 11 tahun ke bawah, serta senior 19 tahun ke atas.Berikut daftar atlet terbaik Indonesia Open Swimming Championship di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, 9-12 Desember Putra1. Grup I, Nicholas Karel Subagyo Jaquatic Swimming Club Jakarta2. Grup II, Ibrahim Fatih Millenium Aquatic Jakarta3. Grup III, Kaisar Hensel Putra Franciscus Tirtamerta Cimahi Swimming Club4. Senior, I Putu Wirawan Bali Pari Swimming Club BadungKategori Putri1. Grup I, Flairene Candrea Millenium Aquatic Jakarta2. Grup II, Ni Putu Pande Lisa Jaquatic Swimming Club Jakarta3. Grup III, Michele Surjadi Fang Millenium Aquatic Tangerang4. Senior, Patrisia Yosita Millenium Aquatic Surabaya.Baca Juga Klasemen Liga 1 Setelah Persib Bangkit dan Kalahkan PersikSelalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari di kanal Telegram “ Update”. Klik untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu. .
  • fuklug96fh.pages.dev/765
  • fuklug96fh.pages.dev/776
  • fuklug96fh.pages.dev/858
  • fuklug96fh.pages.dev/431
  • fuklug96fh.pages.dev/993
  • fuklug96fh.pages.dev/549
  • fuklug96fh.pages.dev/142
  • fuklug96fh.pages.dev/172
  • fuklug96fh.pages.dev/185
  • fuklug96fh.pages.dev/498
  • fuklug96fh.pages.dev/182
  • fuklug96fh.pages.dev/219
  • fuklug96fh.pages.dev/177
  • fuklug96fh.pages.dev/687
  • fuklug96fh.pages.dev/913
  • atlet renang indonesia era 80 an