Kitab karangan ulama Mesir bermazhab Syafi'iyyah tersebut menyebut putri duyung dengan istilah insanul ma' dan syaikhul bahr sebagai sebutan putri duyung yang jantan. Keberadaan putri duyung dideskripsikan dalam kitab ini berada di Laut Syam pada beberapa waktu.
Beberapa ulama juga mengatakan bahwa putri duyung bisa saja menjadi hamba Allah yang saleh dan taat, jika mereka menerima ajaran Islam. Namun, tidak ada bukti konkret yang menunjukkan bahwa putri duyung benar-benar ada atau bahwa mereka dapat menerima Islam.Kemudian dalam kitab Ajwibah Az Zarqani, Putri Duyung disebut Admiyatul Bahr atau peri laut. Keberadaan makhluk ini belum dikonfirmasi, tetapi pada abad ke-20 ada laporan penampakan Putri duyung di Kanada, Palestina, dan Zimbabwe. Wujud Putri Duyung. Wujud Putri Duyung telah dijelaskan oleh para ulama, dalam kitab Hayah Al Hayawan jilid 1detikHikmah Khazanah Kisah Putri Duyung Menurut Islam, Pernah Diceritakan dalam Kitab Ulama Rahma Harbani - detikHikmah Rabu, 04 Jan 2023 07:00 WIB Ilustrasi putri duyung. (Foto: Pilar Olivares/Reuters) Jakarta - Keberadaan putri duyung kerap menjadi perdebatan mengenai keberadaannya. Menurut situs Fakultas Adab & Humaniora UIN Bandung, salah satu ulama kontemporer, Ibnu Utsaimin, juga membolehkan makan putri duyung karena termasuk dalam kategori makhluk laut. Penjelasannya didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW tentang laut yang mengatakan, "Airnya suci dan makhluknya halal." (HR. Dalam kepercayaan Shinto di Kota Fujinomiya - Jepang, asal usul putri duyung dikaitkan dengan kisah seorang nelayan yang dikutuk karena ia melanggar janji. Ia berjanji pada gurunya untuk tidak memakan makanan yang bersumber dari hewan, namun ia mengingkarinya. .