Saat melamar pekerjaan di tempat baru, pertanyaan interview seperti “kenapa melamar di posisi ini?” sudah sering ditanyakan. Bagaimana jika kamu ditanya “apa yang kamu cari di posisi baru”? Pertanyaan itu memang terlihat mudah, tapi ternyata untuk menjawabnya kamu memerlukan sejumlah pertimbangan penting. Apa saja, ya? Nah, supaya tidak bingung saat interview nanti, Glints sudah merangkum beragam alasan yang bisa kamu pakai untuk jawab pertanyaan tersebut, simak di bawah ini, ya! Jawaban untuk Pertanyaan “Apa yang Kamu Cari di Posisi Baru?” Jawaban dari pertanyaan ini sebenarnya tergantung dengan kondisimu dan tidak ada yang benar atau salah. Career Sidekick mengatakan, kamu bisa menyesuaikan alasannya dengan target dan alasan kamu resign di perusahaan sebelumnya. Berikut jawaban yang bisa kamu gunakan ketika interviewer menanyakan hal tersebut. 1. Fokus dengan kemampuan yang kamu punya © Penting untuk tahu apa saja kemampuan dan kelebihan yang bisa kamu berikan untuk posisi yang dilamar. Dengan begitu, kamu bisa mengaitkan keduanya dan memberikan kesan yang baik pada rekruter. Kamu bisa jawab pertanyaan “Apa yang kamu cari di posisi baru?” dengan contoh berikut “Saya mencari posisi yang dapat memaksimalkan kemampuan dan skill komunikasi saya. Jika nanti saya bergabung menjadi staff marketing di perusahaan Anda, saya harap kemampuan saya bisa membantu perusahaan lebih mudah mencapai target.” Dari jawaban ini, kamu menjabarkan kemampuan apa yang kamu punya saat ini dan dihubungkan dengan kebutuhan posisi tersebut. Dengan jawaban di atas, kamu terlihat paham dengan kebutuhan perusahaan maupun posisi tersebut. Jangan lupa untuk membuat daftar apa saja hard skill dan soft skill yang kamu punya agar mudah menghubungkannya dengan posisi yang sedang dilamar. 2. Jelaskan pengalaman kerjamu © Menurut The Balance Careers, yang tak kalah penting adalah membahas pengalaman kerjamu sebelumnya. Tentu, bahas pengalaman kerja yang cocok dengan kondisi perusahaan dan posisi yang kamu lamar. Jadi, kamu bisa menjawab pertanyaannya seperti ini “Saya memiliki pengalaman bekerja bersama instansi pemerintah. Saya mencari perusahaan dan posisi yang sesuai dengan pengalaman saya tersebut.” Ingat, jangan hanya fokus pada apa yang kamu punya, tapi jelaskan apa yang kamu bisa berikan pada perusahaan, ya. 3. Sebutkan riset atau fakta terbaru terkait dengan perusahan © Supaya lebih mengesankan dan terlihat persiapan kamu matang dalam interview, sebaiknya lakukan riset dulu. Kamu bisa melakukan riset dan mencari tahu seputar perkembangan dan kemajuan industri dari perusahaan tersebut. Misalnya, kamu melamar kerja di perusahaan fintech, kamu bisa jawab pertanyaan “Apa yang kamu cari di posisi baru?” seperti berikut “Di Indonesia saat ini perusahaan fintech sangat berkembang pesat, salah satunya adalah perusahaan ini. Sekarang juga perusahaan ini menjadi bagian dalam mengedukasi masyarakat dalam hal finansial. Saya ingin menjadi bagian perusahaan untuk bisa memaksimalkan hal ini.” Kamu bisa menambahkan apa saja yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut atau fakta lain untuk meyakinkan interviewer. 4. Hubungkan tujuanmu dengan tujuan perusahaan © Caranya adalah cari tahu dulu visi dan misi dari perusahaan yang dilamar. Hal ini dapat memudahkan kamu untuk menjawab pertanyaan “apa yang kamu cari di posisi baru?”. Kamu bisa mencoba jawab pertanyaan dengan alasan berikut “Di pekerjaan selanjutnya, saya berharap saya bisa berkontribusi dalam membuat masyarakat di Indonesia lebih sehat dan dapat dengan mudah mengakses layanan kesehatan. Saya merasa, beragam program di perusahaan ini bertujuan untuk mencapai hal tersebut.” Bahkan, kamu bisa menyebutkan lebih spesifik lagi jika tahu apa saja program kerja yang telah dilakukan oleh perusahaan tersebut. 5. Kaitkan dengan kultur perusahaan © Mengutip UpJourney, selain mencari visi dan misi, kamu bisa mengaitkan jawabanmu dengan kultur perusahaan. Contoh jawaban yang bisa kamu gunakan seperti “Di posisi baru, saya mencari lingkungan pekerjaan yang kolaboratif, dengan orang-orang yang inovatif dan suportif. Dengan lingkungan kerja seperti itu, saya yakin dapat memaksimalkan kemampuan saya.” 6. Perlihatkan bahwa kamu cocok dengan tim © Tak hanya melihat kecocokan posisi dengan kemampuanmu, tapi kepribadianmu akan dinilai apakah sesuai untuk bergabung ke dalam tim. Artinya, mereka akan melihat apakah kamu seorang team player atau tidak. Pernyataan “Apa yang kamu cari di posisi baru?” bisa dikembangkan lagi dengan menjawab seperti ini “Di perusahaan yang baru saya mencari lingkungan kerja yang kolaboratif dan suportif. Saya yakin saya dapat menjadi team player dan memaksimalkan komunikasi di dalam tim.” Nah, itulah enam jawaban yang bisa kamu pakai iuntuk menjawab pertanyaan “Apa yang kamu cari di posisi baru?”. Ingat ya, tak hanya soal lingkungan kerja, tapi bagaimana kamu bisa berkontribusi untuk perusahaan dan juga mengambangkan diri. Jika kamu sudah siap untuk interview, maka saatnya kamu mencari lowongan kerja baru di Glints. Banyak lowongan pekerjaan dari berbagai bidang yang menunggu kamu, lho. Yuk, daftarkan akun profesionalmu untuk mulai karier melalui Glints. Interview Question "What Are You Looking for in Your Next Job?" “What Are You Looking For in Your Next Position?” Answer Examples How to Best Answer “What Are You Looking for in Your Next Job?”
Logosyang berarti ilmu atau logia. Arti Ideologi adalah kumpulan ide untuk memandu dan membentuk keyakinan sosial yang bertujuan untuk mewujudkan cita-cita manusia. Mampu memberikan jalan bagi manusia untuk menemukan identitas dirinya. Mampu menjadi motivasi untuk mengejar cita-cita dan tujuan hidup. Mampu menjadi pemandu tindakan sosial manusia. Penanaman Sawi Antonius Jakarta Cara menanam sawi sangatlah mudah karena tanaman ini merupakan salah satu jenis sayuran yang memiliki tingkat adaptasi tinggi terhadap lingkungan. Sawi sangat mudah dibudidayakan karena bisa hidup di dataran tinggi maupun dataran rendah. Selain itu, mudah juga ditanam pada kondisi kering dan tidak membutuhkan banyak air. Oleh sebab itu, saat menanam sawi sebaiknya dibuat bedengan agar saat curah hujan tinggi lahan tidak tergenang. Cara Menanam Semangka dengan Hasil Panen Memuaskan, Cocok untuk Pemula 6 Cara Menanam Cabe Sendiri di Rumah dengan Mudah dan Pasti Berbuah Pot Pintar Ini Bisa Ekspresikan Kondisi Tanaman, Unik Banget Selain tak rumit, cara menanam sawi ini juga tak memerlukan kondisi lahan yang luas. Namun tergantung dari kebutuhan yang kamu inginkan. Apabila kamu menginginkan hasil panen sawi yang melimpah untuk dijual, maka lahan yang luas sangat diperlukan. Apabila kamu hanya ingin menanam sawi untuk dikonsumsi sendiri, maka lahan sempit pun tak masalah. Nah, sebelum mengetahui cara menanam sawi, ada baiknya kamu menentukan jenis sawi yang akan ditanam apabila kamu menjadikan alasan menanam sawi untuk dijual kembali. Pasalnya, dengan mengetahui jenis-jenis sawi, kamu bisa menentukan target pasar sehingga tak kesulitan mencari pasar saat panen. Selanjutnya, Rabu 24/7/2019 telah merangkum dari berbagai sumber untuk cara menanam sawi. Cara ini sangat mudah dipraktikkan buat kamu yang dan Penyemaian Benih SawiBenih Sawi / Sumber iStockphotoPemilihan Benih Sawi Urutan cara menanam sawi yang pertama yang harus diperhatikan dan dilakukan adalah memilih benih. Memilih benih merupakan tahapan penting karena merupakan faktor penentu keberhasilan serta kualitas sawi yang ditanam. Apabila kamu menginginkan kualitas sawi yang baik, maka diperlukan benih sawi yang baik juga. Kamu bisa mendapatkan benih sawi dengan kualitas baik di toko bibit dan masih terbungkus serta tidak rusak. Ciri umum benih sawi yang baik adalah berwarna cokelat kehitaman, bertekstur keras dengan bentuk bulat kecil, dan permukaan yang licin seperti mengkilap. Tak hanya membelinya, kamu juga bisa menghasilkan bibit sawi sendiri dengan memperolehnya dari sawi hasil penanaman yang baru berusia kurang lebih 70 hari penanaman. Untuk tanaman sawi yang akan diambil benihnya harus terpisah dari tanaman sawi lainnya untuk memudahkan pembenihan. Di setiap hektar tanah yang akan ditanami bibit sawi, maka diperlukan benih sawi seberat kurang lebih 750 gram. Namun apabila kamu menanam sawi hanya di pekarangan, maka benih sawi yang dibutuhkan hanya dua sendok makan atau disesuaikan dengan luas media tanamnya. Pembibitan atau Penyemaian Benih Setelah memperoleh bibit sawi dengan kualitas baik, cara menanam sawi selanjutnya adalah dengan melakukan pembibitan atau penyemaian benih. Cara ini dilakukan untuk mendapatkan tunas sawi yang berkualitas baik. Cara penyemaian bisa kamu lakukan dengan merendam benih yang akan digunakan selama 6 hingga 12 jam. Selanjutnya, pilihlah benih sawi yang tidak mengapung selama direndam. Kalau sudah, keringkan benih pilihan tadi dan kemudian dimasukkan ke dalam emdia tanam seperti polybag yang berisi humus dan pupuk organic dengan perbandingan 13. Isi polybag dengan 5 hingga 10 benih sawi dan disiram setiap dua kali sehati sampai daun muncul bertunas. Untuk mempercepat pertunanasan benih, simpan benih yang akan disemai di tempat yang sejuk dan terkena sinar matahari secara langsung. Pastikan benih memperoleh air yang cukup untuk menjaga kelembapannya. Apabila tunas sawi sudah tumbuh, biarkan dahulu selama kurang lebih 10 hari sebelum dipindahnya ke lahan Lahan dan Menanam SawiBenih Sawi / Sumber iStockphotoMengolah Lahan Tanam Cara menanam sawi selanjutnya adalah dengan mengolah lahan tanam yang nantinya akan digunakan untuk menanam sawi. Hal ini bertujuan untuk menggemburkan tanah yang akan digunakan sehingga sawi dapat tumbuh dengan baik. Selain itu, proses ini juga berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah sehingga cocok untuk ditanami sawi. Cara mengolah lahan tanamnya, kamu bisa mencangkul tanah hingga gembur dan membersihkannya dari gulma ataupun rumput liar yang dapat mengganggu pertumbuhan sawi. Kamu perlu mencangkul tanah sedalam 20-40 cm dan ditambahkan dengan pupuk organik sebanyak 10 ton per hektar tanah untuk memperbaiki unsur hara tanah. Pastikan juga untuk adanya sinar matahari tanpa ada pohon yang menghalangi. Apabila tanah yang digunakan untuk menanam sawi terlalu asam, kamu bisa melakukan pengapuran untuk menaikkan derajat asam tanah. Pengapuran harus dilakukan 2-4 minggu sebelumnya dengan penaburan kapur kalsit atau dolomit. Setelah itu dibuat bedengan dengan panjang 1-3 m, lebar 80-12 cm, dan tinggi 20 – 30 cm. Menanam Tunas Sawi Kalau lahan tanam sudah siap, kamu bisa melanjutkan cara menanam sawi dengan menanam sawi yang bertunas ke tanah yang sudah disiapkan tadi. Perhatikan jarak tanam sawi, yang sebaiknya berjarak 25-30 cm setiap tanaman dengan kedalaman lubang tanam 6-10 cm. Kalau sudah ditanam, kamu bisa menimbun bibit sawi hingga sebagian batangnya dengan menggunakan pupuk Tanaman SawiSawi / Sumber iStockphotoMerawat Tanaman Sawi Cara menanam sawi selanjutnya adalah dengan merawat tanaman sawi. Perawatan tanaman sawi terbilang cukup sulit karena bila salah dalam merawatnya, sawi tidak akan tumbuh dengan baik atau bahkan dapat mati. Pastikan sawi mendapatkan sinar matahari yang cukup dengan paparan sinar yang tidak melebihi 8 jam setiap harinya. Selain itu, siram sawi dua kali dalam sehari agar tanah tetap basah dan lembap. Kalau memasuki musim penghujan, pastikan intensitas curah hujan sesuai dengan kondisi tumbuh sawi. Penjarangan Selain proses penyiraman saat merawat sawi, cara menanam sawi yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah melakukan penjarangan. Penjarangan biasanya dilakukan setelah 14-18 hari penanaman sawi. Proses ini dilkakukan dengan mencabut tanaman sawi yang tumbuh terlalu rapat sehingga sawi memiliki tingkat kesuburan yang Penyiangan, Basmi Hama hingga MemanenPenyulaman Tanaman Penggantian tanaman sawi yang telah rusak dengan tanaman baru yang masih baik merupakan tahapan penyulaman. Penyulaman dapat dilakukan 2-4 kali sebelum masa tanam dengan memperhatikan tanaman sawi yang telah ditanam apakah mengalami kerusakan atau tidak. Apabila ditemukanan bagian sawi yang rusak, maka segeralah untuk mencabut dan ganti dengan tanaman sawi lain yang masih baik. Penyiangan Proses ini dilakukan 2-4 kali selama masa tanam dengan mencabut gulma atau rumput liar yang tumbuh di sekitar sawi, menggemburkan tanah, serta pemupukan setelah 3 minggu masa tanam. Pemupukan dapat dilakukan dengan menggunakan 1 sendok teh urea yang dicampurkan ke dalam 25 liter air dan disiram di atas tanaman setiap pagi dan sore. Pengendalian Hama dan Penyakit Hama yang biasa menyerang sawi yaitu ulat perusak daun, ulat tanah, dan ulat grayak. Sedangkan penyakit yang biasa menyerang sawi yaitu penyakit bercak daun, penyakit busuk alternaria, penyakit akar gada, dan penyakit busuk daun. Hama dan penyakit yang menyerang sawi ini bisa menurunkan kualitasnya, oleh karena itu diperlukan pengendalian hama dan penyakit. Kamu bisa melakukan pengendalian dengan memberikan pestisida selama dua minggu sebelum masa panen. Masa Panen Sawi Terakhir dalam proses cara menanam sawi adalah memanen. Panen sawi bisa dilakukan ketika sawi berumur 50-80 hari setelah penanaman benih. Cara yang digunakan untuk memanen sawi yaitu dengan mencabutnya hingga ke akar atau hanya memotong batang dan daunnya saja. Kalau sudah dipanen, bersihkan sawi dari kotoran yang menempel dan disimpan dengan posisi berdiri sambil diberi sedikit percikan air.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Misalnyaberapa keuntungan yang sudah bisa diperoleh selama menjalankan bisnis tersebut. Demikianlah penjelasan singkat tentang ringkasan eksekutif termasuk apa saja fungsi dan manfaatnya bagi bisnis kamu. Diharapkan dengan informasi ini, kamu bisa membuat ringkasan eksekutif yang baik dan benar serta bermanfaat untuk kebutuhan bisnis. Setelah kamu lolos tahap interview yang pertama biasanya dengan bagian HRD, maka tahap selanjutnya adalah umumnya kamu harus menghadapi pertanyaan dari user. User adalah seseorang dari perusahaan yang akan bekerja secara langsung dengan kamu apabila kamu berhasil dipekerjakan. Biasanya user ini akan menjadi atasan, supervisor, team leader, atau seorang kepala divisi di mana kamu nantinya akan bekerja apabila diterima. Interview dengan user ini sangat penting, agar user tahu bagaimana karakteristik dan gambaran kemampuan orang yang nantinya akan bekerja langsung dengannya. Interview ini penting karena melalui interview dengan user ini berarti akan ada lebih besar kesempatan bagi kamu untuk lolos dan dapat diterima bekerja. Untuk menunjuang persiapanmu dalam mengikuti serangkaian interview terlebih dengan user, simak contoh pertanyaan interview yang sudah Glints rangkum untuk kamu! Contoh Pertanyaan Interview User 1. “Apa kamu sudah paham job description pekerjaan ini?” © Freepik Pertanyaan ini adalah pertanyaan bersifat umum yang paling penting. Seorang user ingin tahu apakah kandidat yang lolos dari tahap interview sebelumnya telah memahami apa job description dari pekerjaan yang dilamarnya. Untuk menjawab pertanyaan ini tergantung pada dua hal. Pertama, apakah kamu benar-benar memahaminya? Jika kamu memang sudah tahu, memahami, dan menguasainya, kamu hanya perlu menjelaskan dan memaparkannya kepada user untuk membuatnya yakin. Kedua, jika kamu tidak benar-benar yakin dengan apa yang sudah kamu pahami dengan jobdesc tersebut, kamu bisa mengakalinya dengan terlebih dahulu menjelaskan apa yang kamu pahami. Setelah itu, kamu bisa mengakhiri jawaban dengan pertanyaan untuk mengonfirmasi apakah ada hal yang tidak kamu ketahui dan jika ada kamu ingin mengetahuinya. Dengan begitu, user pasti akan lebih senang hati dalam menjelaskan jobdesc yang kemungkinan belum kamu ketahui. 2. “Bagaimana kamu menyelesaikan tugas dalam waktu singkat?” © Freepik Pertanyaan ini merujuk bagaimana kamu dapat bekerja dalam tekanan, serta apakah kamu bisa multitasking. Menurut Monster, kamu mungkin akan diberikan kondisi di mana kamu harus menyelesaikan banyak tugas di satu hari Melalui pertanyaan interview ini, user ingin tahu bagaimana cara bekerja kamu secara profesional. Dalam menjawab pertanyaan ini, penting bagi kamu mempertimbangkan kekurangan dan kelebihan yang kamu miliki. 3. “Tim seperti apa yang akan membantumu bekerja?” © Freepik Tidak hanya ingin mengetahui karakter, profesionalisme, dan kemampuanmu, tetapi user juga tentunya ingin mengetahui bagaimana kamu bekerja dalam sebuah tim. Hal ini dikarenakan kesuksesan sebuah perusahaan serta kualitas pekerjaan juga sangat dipengaruhi oleh soliditas sebuah tim. Seorang user tentunya akan mencari seorang kandidat yang dapat bekerja sama dalam sebuah tim. Kamu bisa menjawab pertanyaan interview user ini dengan menyebut bahwa kamu mengharapkan untuk bekerja sama dalam sebuah tim yang solid, kompak, mau menerima dan mendengarkan pendapat Selain itu, jelaskan juga jika kamu berharap memilki tim yang membantu dan membangunmu dalam berkembang serta membimbingmu apabila kamu berada dalam kesulitan. Dengan begitu, kamu dapat secara maksimal memberikan kontribusi pada tim terkait suatu pekerjaan. Selain itu, kamu juga bisa berkembang dan belajar banyak hal melaui bimbingan dari setiap anggota tim. Kamu juga bisa menambahkan bahwa kualitas suatu proyek atau pekerjaan serta kemajuan suatu perusahaan sangat ditentukan dengan soliditas sebuah tim. 4. “Apakah kemampuanmu terbatas pada yang kamu sebutkan?” © Shutterstock Seorang user pastinya mengharapkan seorang pekerja yang selalu mau belajar dan berkembang, tidak terbatas pada suatu tingkat tertentu. Terkadang, suatu pekerjaan atau proyek memaksamu untuk menguasai kemampuan yang sebelumnya tidak kamu miliki. Oleh karena itu user pastinya mengharapkan seseorang yang selalu mau belajar hal baru dan cepat beradaptasi akan lingkungan dan situasi yang terus-menerus berubah. Kunci dari jawaban akan pertanyaan ini adalah cara kamu untuk meyakinkan user bahwa kamu adalah seseorang yang cepat beradaptasi sesuai dengan lingkungan dan situasi yang fluktuatif serta selalu mau belajar hal baru. Agar user semakin yakin, kamu bisa menyisipkan pengalaman pekerjaan kamu sebelumnya yang relevan dengan pertanyaan interview ini. 5. “Apa contoh masalah yang dapat kamu selesaikan dalam pekerjaan ini?” © Pertanyaan ini akan merujuk secara spesifik pada pekerjaan yang kamu lamar. Melalui pertanyaan interview ini, user akan menguji seberapa dalam kamu memahami pekerjaan yang kamu lamar sehingga kamu bisa memberi contoh kasus serta bagaimana mengatasinya. Oleh karena itu, sangat penting bagi kamu untuk melalukan riset terdalam terkait kasus dalam pekerjaan yang akan kamu lamar ini. Sebagai contoh, kamu melamar sebagai digital marketing pada sebuah perusahaan. Maka contoh kasus yang dapat kamu berikan adalah bagaimana caranya menyusun marketing campaign melalui media sosial yang efektif. 6. “Mengapa saya harus menerima kamu?” © Freepik Dilansir dari Inc, pertanyaan ini cukup umum ditanyakan saat interview. Pertanyaan ini pada umumnya akan menutup sesi interview bersama user. Kamu harus bisa memberikan jawaban atas pertanyaan ini sebagai penutup yang mengesankan. Kamu dapat menjawabnya dengan menjelaskan bahwa kamu adalah kandidat yang tepat untuk perusahaan ini. Tunjukkan bahwa kamu dan perusahaan memiliki tujuan yang selaras dan dapat saling memberikan manfaat satu sama lain. Kamu bisa menambahkan bahwa kamu akan berkontribusi pada perusahaan melalui kemampuan dan kerja kerasmu. Jangan lupa sebutkan perusahaan dapat membantumu untuk terus berkembang dengan memberikanmu pelajaran dan pengalaman baru. Semoga rangkuman dari Glints ini akan lebih membantumu mempersiapkan diri untuk segala tahap pertanyaan interview user, ya! Jika kamu sudah siap, kamu bisa langsung melamar pekerjaan. Di marketplace lowongan kerja Glints, kamu bisa menemukan ribuan pekerjaan dari berbagai macam bidang. Tipe pekerjaan apa pun juga ada, mulai dari magang, part-time, full-time, bahkan sampai freelance. Yuk, buat akun profesionalmu dan kirimkan lamaranmu! 100 Potential Interview Questions 27 Most Common Job Interview Questions and Answers Apa yang sudah kamu pahami dengan baik? • Apa yang belum kamu pahami? • Apa yang akan kamu lakukan agar lebih paham? • Sikap apa yang dapat kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari? Kerja Sama dengan Orang Tua Ceritakan kepada orang tua di rumah mengenai pentingnya persatuan dan kerja sama untuk mencapai tujuan!Cara Membuat KesimpulanCiri-ciri Kesimpulan yang Baik, Tepat, dan Sesuai Kaidah1. Sederhana, singkat, dan jelas2. Pesan dapat tersampaikan3. Berisi intisari dari tulisan4. Menggunakan kosakata baku5. Mulai dari hal khusus ke hal yang umum. 6. Terdapat hubungan sebab Membuat Kesimpulan yang Baik dan Benar1. Membaca Ulang Karya Tulis yang Kamu Buat2. Menentukan Kalimat Utama3. Menemukan Ide Pokok Tulisan4. Menyusun Ide Pokok dan Informasi Penting5. Menyusun Kalimat Penjelas Menjadi Kesimpulan Paragraf6. Merangkai Kesimpulan Paragraf Menjadi Teks Bacaan7. Tuliskan Opini Terkait Masalah dan KeterbatasanContoh Membuat Kesimpulan BukuContoh Membuat Kesimpulan Hasil PenelitianContoh Membuat Kesimpulan Makalah Bagi penulis, membuat kesimpulan merupakan hal yang tak boleh dilewatkan. Oleh sebab itu mereka harus memahami bagaimana cara membuat kesimpulan yang baik dan tepat, serta sesuai dengan kaidah yang ditetapkan. Kesimpulan merupakan bagian akhir dalam sebuah karya ilmiah yang memuat mengenai rangkuman mengenai seluruh hasil pembahasan. Secara umum, kesimpulan merupakan pernyataan yang diambil secara ringkas dari keseluruhan hasil pembahasan yang sudah dianalisis, sehingga diperlukan cara membuat kesimpulan yang tepat. Sehingga tidak heran jika kesimpulan menjadi salah satu bagian yang sangat penting baik pada buku, karya ilmiah, makalah, dan karya tulis lainnya. Tak hanya di buku, kesimpulan ini juga biasanya terdapat di berbagai karya lain, bahkan pada saat menyampaikan materi dalam bincang-bincang, wawancara, atau talk show. Akan tetapi, masih banyak orang yang belum memahami bagaimana cara membuat kesimpulan yang baik, tepat, dan sesuai kaidah yang ditentukan. Sehingga akhirnya, hasil karya ilmiah yang ditulis justru menimbulkan kritik karena masih banyak pertanyaan yang belum mampu menjawab. Hal ini karena kesimpulan seharusnya memuat berbagai jawaban atas pertanyaan pembaca dan juga partisipan. Oleh sebab itu, cara membuat kesimpulan yang baik harus dilakukan oleh penulis agar di dalam kesimpulan mampu mengemas seluruh pembahasan pada karya tulis atau karya ilmiah secara singkat, jelas, dan menimbulkan kesan yang baik bagi pembacanya. Kesimpulan selalu dituliskan di bagian bawah karya tulis atau pada bagian terakhir. Di dalam kesimpulan, terdapat penjelasan mengenai keseluruhan atau inti dari suatu gagasan atau penelitian. Sehingga pada bagian akhir ini, pembaca akan tertarik membacanya karena ia mendapat berbagai pengetahuan baru yang berguna untuk menambah wawasannya. Maka dari itu, di bawah ini akan dibahas bagaimana cara membuat kesimpulan yang baik, tepat, dan sesuai kaidah sehingga tulisan yang dihasilkan berkualitas dan sempurna serta dapat menambah pemahaman bagi pembaca yang menikmati tulisan tersebut, sehingga cara membuat kesimpulan yang dipelajari tidak akan sia-sia. Cara Membuat Kesimpulan 1. Membaca Ulang Karya Tulis yang Kamu Buat 2. Menentukan Kalimat Utama 3. Menemukan Ide Pokok Tulisan 4. Menyusun Ide Pokok dan Informasi Penting 5. Menyusun Kalimat Penjelas Menjadi Kesimpulan Paragraf 6. Merangkai Kesimpulan Paragraf Menjadi Teks Bacaan 7. Tuliskan Opini Terkait Masalah dan Keterbatasan Baca Juga Teknik Menulis Parafrase, Ringkasan, dan Kesimpulan 17 Contoh Penutup Makalah, Laporan, dan Skripsi Makna Perluasan Kata Pengertian Menurut Ahli, Bentuk, dan Contoh Lengkap 7 Contoh Simpulan Karya Ilmiah,Jurnal,Laporan,dan Skripsi Ciri-ciri Kesimpulan yang Baik, Tepat, dan Sesuai Kaidah Sebelum membahas bagaimana cara membuat kesimpulan yang baik, tepat, dan sesuai kaidah, penulis lebih dulu harus mengetahui apa saja ciri-ciri kesimpulan yang baik dan tepat di dalam sebuah karya ilmiah sebagai panduan cara membuat kesimpulan. Ada beberapa ciri-ciri yang melekat pada kesimpulan yang baik dan benar. 1. Sederhana, singkat, dan jelas Ciri-ciri kesimpulan yang baik dan tepat yang pertama adalah sederhana, singkat, dan jelas. Artinya, di dalam kesimpulan harus memuat rangkuman dari berbagai gagasan atau pernyataan yang telah dipaparkan terlebih dahulu di bagian isi. Penting untuk tidak menguraikan gagasan baru atau melakukan improvisasi, sehingga bagian-bagian yang disampaikan lainnya bisa dipahami dengan jelas dan tidak menimbulkan kesan multitafsir dalam cara membuat kesimpulan. 2. Pesan dapat tersampaikan Ciri dari cara membuat kesimpulan yang baik kedua adalah pesan yang terdapat di dalam karya tulis dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca. Sehingga di dalam teks karya tulis tersebut informasi atau pesan yang ingin disampaikan dapat diterima, begitu juga dengan teks kesimpulan yang memang ditujukan untuk pembaca. 3. Berisi intisari dari tulisan Karena kesimpulan merupakan rangkuman dari karya tulis atau tulisan, maka di dalam kesimpulan harus memuat intisari dari karya tulis tersebut. Intisari merupakan ringkasan tulisan yang isinya sama dengan apa yang sudah dijelaskan, namun ditulis secara singkat menggunakan bahasa sendiri dari penjelasan yang telah dikembangkan. Meskipun ringkas, jangan sampai ada bagian penting yang terlewat dan tidak tertulis dalam cara membuat kesimpulan. Karena pada dasarnya, kesimpulan ini mencantumkan seluruh isi teks dan bacaan, namun dengan cara yang singkat dan sederhana. 4. Menggunakan kosakata baku Meskipun kesimpulan dibuat secara singkat, tetapi jangan lupa menggunakan kosakata baku. Penulis wajib menghindari penggunaan frasa di luar Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia PUEBI. Gunakan istilah baku sehingga semua pembaca dapat mengetahui maksud dan maknanya. Jangan menggunakan istilah yang tidak diketahui oleh orang secara umum, karena justru akan memunculkan pertanyaan kontekstual yang bisa jadi tidak terdapat di dalam kesimpulan. Hal ini sangat penting dilakukan dalam cara membuat kesimpulan. 5. Mulai dari hal khusus ke hal yang umum. Artinya, cara membuat kesimpulan harus memuat makna dari hal yang khusus menjadi hal yang umum. Misalkan menjelaskan ide pokok karya tulis tersebut, baru kemudian menyusun kalimat yang merangkum seluruh isi di dalam ide pokok yang sudah dijelaskan. 6. Terdapat hubungan sebab akibat. Dalam menulis kesimpulan, penulis harus dapat menghubungkan hubungan sebab akibat atau akibat sebab. Hal ini akan menjadi kunci dari kesimpulan atau teks bacaan tersebut. Ketika penulis mampu mengungkapkan hubungan sebab akibat atau sebaliknya, maka pembaca tidak akan kesulitan menemukan inti permasalahan yang dibahas pada karya tulis. Baca Juga Populasi dan Sampel Pengertian, Perbedaan, dan Contoh Lengkap 10 Contoh Karya Ilmiah yang Baik dan Benar Desain Penelitian Pengertian, Jenis, dan Contoh Lengkap Rahasia Menulis Makalah Disertai Contoh Daftar Pustaka Cara Membuat Kesimpulan yang Baik dan Benar Berikut cara membuat kesimpulan yang baik dan benar 1. Membaca Ulang Karya Tulis yang Kamu Buat Agar cara membuat kesimpulan yang ditulis jadi mudah dan tidak membingungkan, kamu harus kembali membaca tulisan atau karya tulis yang sudah selesai kamu buat. Mulai lah dari membaca bagian pendahuluan, kemudian dilanjutkan pada bagian pembahasan masalah. Setelah itu, baca juga bagian analisis masalah sampai dengan perumusan masalahnya. Tujuan membaca lagi karya ilmiah atau tulisan yang kamu buat adalah agar kamu ingat kembali atau memahami kesan umum dan maksud dari karya ilmiah yang kamu buat, sehingga cara membuat kesimpulan bisa dilakukan dengan tepat, baik, dan sesuai dengan isi karya tulis yang telah ditulis. Pahami betul apa yang sudah kamu tulis di dalam karya ilmiahmu dan kamu akan lebih mudah menarik dan melakukan cara membuat kesimpulan di akhir karya tulis. Jika dengan satu kali membaca kamu merasa belum begitu paham, maka kamu harus membacanya berkali-kali sampai benar-benar maksud karya ilmiahmu bisa dipahami dengan baik. 2. Menentukan Kalimat Utama Cara membuat kesimpulan yang baik, tepat, dan sesuai kaidah adalah penulis mampu menentukan kalimat utama. Maksudnya, dalam menyusun dan cara membuat kesimpulan, kalimat utama atau inti dari gagasan di dalam karya tulis harus tercantum di dalamnya secara jelas dan juga singkat. Oleh sebab itu, penulis harus bisa menemukan kalimat utama yang memuat hal yang menjadi fokus bahasan di dalam karya ilmiah. Kalimat utama harus tercantum di dalam kesimpulan agar pembaca mampu mengetahui sebenarnya apa maksud dan tujuan yang berusaha disampaikan oleh penulis melalui karya tulisnya. Dalam menuliskan kalimat utama, penulis harus menggunakan bahasa yang baku dan kalimat yang baku, sehingga tidak bertele-tele. Ketika menyampaikan kesimpulan dengan cara bertele-tele, otomatis pembaca akan bingung membaca kesimpulan tersebut dan akan memunculkan berbagai pernyataan baru bahkan kritik. 3. Menemukan Ide Pokok Tulisan Penulis harus bisa menemukan ide pokok pada teks atau pada tulisan yang sudah disusun yang biasanya berisi gagasan atau pokok pikiran yang menjadi fokus tulisan saat mencari cara membuat kesimpulan. Langkah cara membuat kesimpulan tersebut sangat bermanfaat agar peneliti dapat dengan mudah memaparkan kesimpulan dari tulisan. Ide pokok merupakan gambaran keseluruhan dari sebuah paragraf atau yang juga biasa disebut sebagai pikiran utama atau gagasan utama. Untuk dapat menemukan ide pokok ini, penulis dapat melihat dari bagaimana kalimat tersebut memiliki fungsi dapat membantu mengembangkan alur tulisan. Penulis juga bisa melihat atau mencarinya berdasarkan bahasa atau unsur terpenting mana di dalam karya tulis dan kemudian dicantumkan di dalam kesimpulan. Sehingga cara membuat kesimpulan akan lebih mudah dan terstruktur dengan baik. 4. Menyusun Ide Pokok dan Informasi Penting Ide pokok yang akan telah ditemukan kemudian dipaparkan di dalam kesimpulan. Cara membuat kesimpulan yang baik adalah penulis mampu memaparkan atau menyusun ide pokok menjadi informasi penting di dalam kesimpulan tulisan. Ide pokok harus disampaikan dari hasil karya tulis yang telah dibuat penulis harus disampaikan secara jelas dan lugas. Hal ini karena ide pokok menjadi sebuah gagasan atau fokus tulisan yang kemudian akan dipaparkan ke kesimpulan. Sehingga jika ide pokok yang disampaikan tidak jelas, maka pembaca tidak dapat mencerna maksud dan tujuan tulisan tersebut. Ide pokok harus ditulis secara sistematis dan harus memuat berbagai kumpulan informasi penting di dalam karya ilmiah. Sama halnya dengan menulis kalimat utama, dalam menulis ide pokok tulisan ke dalam kesimpulan, penulis juga harus menggunakan bahasa dan kalimat baku agar pembaca mampu memahami dan mendapatkan makna dari tujuan karya tulis yang ia baca. Langkah ini sangat penting di dalam cara membuat kesimpulan di dalam sebuah karya tulis. 5. Menyusun Kalimat Penjelas Menjadi Kesimpulan Paragraf Setelah penulis mampu menemukan kalimat utama, maka cara membuat kesimpulan selanjutnya adalah menyusun kalimat penjelas menjadi kesimpulan paragraf. Kalimat penjelas ini merupakan bagian dari kalimat utama yang merupakan inti pokok yang dibahas dalam paragraf atau keseluruhan karya tulis yang diikuti oleh kalimat pengurainya. Ketika penulis sudah bisa menemukan utama, maka di dalam kalimat utama tersebut harus dianalisis mana yang merupakan kalimat penjelas. Selanjutnya, cara membuat kesimpulan yakni menentukan kalimat penjelas ini dengan disusun sebagai kesimpulan paragraf yang mana bertujuan untuk menyampaikan inti dari pokok bahasan yang terdapat di dalam karya tulis tersebut. 6. Merangkai Kesimpulan Paragraf Menjadi Teks Bacaan Setelah semua unsur sebagai cara membuat kesimpulan sudah ditemukan, maka penulis harus menyusun berbagai kalimat yang telah ditemukan tersebut ke dalam teks bacaan. Artinya di dalam kesimpulan, harus terdapat urutan kalimat berdasarkan ide pokok dan kalimat utama yang disusun secara sistematis. Cara membuat kesimpulan yang harus dilakukan adalah penulis harus menulis kalimat dengan singkat, jelas, dan lugas. Tulisan yang dipaparkan juga tidak boleh bertele-tele atau terkesan mengulang-ulang kata. Cara membuat kesimpulan juga dilakukan dengan cara deduksi, artinya mengambil kesimpulan dari uraian berikutnya dan menghubungkan setiap data dengan permasalahan sehingga menjadi teks bacaan. 7. Tuliskan Opini Terkait Masalah dan Keterbatasan Di dalam kesimpulan, cara membuat kesimpulan yang baik harus tercantum opini penulis mengenai opini dan berbagai keterbatasan yang ada. Hal ini diperbolehkan bagi penulis, karena di dalam suatu tulisan, tentu ada berbagai macam masalah dan keterbatasan yang muncul sehingga membuat karya tulis menjadi kurang sempurna. Namun yang perlu diperhatikan adalah tulisannya harus bersifat ilmiah berdasarkan data dan tidak menyimpang dari isi pembahasan. Mengungkap keterbatasan juga bisa dilakukan agar pembaca mengetahui berbagai keterbatasan di dalam karya tulis yang bisa jadi menyebabkan penelitian atau tulisan kurang maksimal, misalnya teori yang kurang, metode penelitian yang kurang cocok, dan lain sebagainya. Hal ini juga bermanfaat bagi peneliti untuk selanjutnya dapat menyelidiki hal-hal yang serupa serta dapat mengembangkan dan memperluas pengetahuannya ke depannya, termasuk bagaimana cara membuat kesimpulan yang baik sehingga hasil tulisannya berkualitas. Contoh Membuat Kesimpulan Buku Cara membuat kesimpulan di dalam buku biasanya ada yang dituliskan tetapi ada yang hanya tertulis secara tersirat. Meski demikian, kesimpulan pada buku biasanya memuat mengenai sinopsis buku atau rangkuman buku tersebut secara umum. Berikut ini contoh dari cara membuat kesimpulan pada buku. Judul Buku PAPPATAMMA Perlindungan Perempuan dan Anak Berbasis Kearifan Lokal di Indonesia Penulis Tim Penulis Agupena Penerbit deepublish Menyadari pentingnya pemberdayaan kaum perempuan dan perlindungan terhadap anak, maka penulis yang tergabung dalam Asosiasi Guru Penulis Indonesia Agupena merasa penting untuk mencari solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan pendekatan budaya lokal yang ada di negeri yang kaya ini. Dalam buku ini, dijelaskan tentang perlindungan anak-anak putus sekolah, peran ganda para perempuan, dalam resolusi konflik, konteks perempuan dalam pernikahan adat, pendidikan karakter, dan bagaimana sebuah masyarakat memiliki etos kerja yang melindungi keluarga mereka. Tema tersebut dituliskan penulis untuk memberi tawaran solusi berbasis kearifan lokal demi terselesaikannya masalah pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Indonesia. Contoh Membuat Kesimpulan Hasil Penelitian Cara membuat kesimpulan dan contoh kesimpulan pada hasil penelitian ini biasanya dilakukan oleh pelajar atau mahasiswa yang sedang melalui proses belajar, misalnya Kuliah Kerja Nyata KKN, Praktik Kerja Lapangan PKL, dan kegiatan lainnya yang memerlukan hasil penelitian sebagai syarat penilaian. Di bawah ini adalah salah satu contoh cara membuat kesimpulan hasil penelitian. Kesimpulan yang dapat ditarik dari berlangsungnya pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata di Desa Gawanan, Colomadu, Karanganyar yang terlaksana sejak 20 September hingga 20 November 2016 ini antara lain sebagai berikut 1. Hubungan antara mahasiswa dan juga masyarakat Desa Gawanan, Colomadu ini terjalin dengan baik. Mahasiswa mampu beradaptasi sehingga berbagai kerja sama antara mahasiswa dan masyarakat dapat terlaksana dengan maksimal. 2. Mahasiswa memberikan berbagai bantuan hasil dari program kerja yang telah disusun, di antaranya adalah maket Desa Gawanan yang dibuat mahasiswa. Pembuatan tempat pembuangan akhir atau tempat sampah besar yang dibuat oleh mahasiswa untuk menampung sampah masyarakat Desa Gawanan sebelum dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir TPA. Mahasiswa juga mengisi ruang publik di Desa Gawanan, misalnya taman, masjid, kantor desa, kantor posyandu, dengan buku-buku yang bermanfaat dan relevan, sehingga diharapkan masyarakat lebih melek literasi. Mahasiswa juga memberikan kenang-kenangan spesial berupa penyelenggaraan pentas seni lengkap dengan dokumentasinya. 3. Selain itu, selama KKN mahasiswa juga memberi bantuan pada anak-anak SD-SMP untuk belajar mengasah minat bakatnya, misalnya menggambar, olahraga badminton, olahraga basket, dan berbagai hobi lainnya yang diselenggarakan setiap Rabu sore. 4. Mahasiswa juga membantu masyarakat dalam melaksanakan tugas kemasyarakatan, misalnya kerja bakti, ronda bagi mahasiswa laki-laki, rewangan atau membantu memasak saat ada hajatan. Contoh Membuat Kesimpulan Makalah Cara membuat kesimpulan pada makalah biasanya lebih singkat karena mengacu pada topik atau pembahasan yang menyeluruh terkait dari isi makalah. Kesimpulan tersebut biasanya ditarik dari umum ke khusus, sehingga penjelasannya sengaja dibuat mengerucut. Berikut ini adalah contoh cara membuat kesimpulan untuk makalah. Hasil pengamatan terhadap official website milik Unilever menunjukkan bahwa Unilever telah mencoba memanfaatkan laman resminya sebagai media mengungkapkan program CSR yang ia lakukan. Hal ini dilihat berisi tata kelola perusahaan, pelaporan, kebijakan lingkungan, hingga kebijakan sosial. Penelitian yang dilakukan pada official website Unilever ini menunjukkan adanya Index Publisitas Unilever adalah 13. Index tersebut diperoleh dari tata kelola perusahaan dan pelaporan sebanyak 4 kategori, dari dasar kebijakan terhadap lingkungan yang dilakukan sebanyak 4 kategori, dan dari sisi kebijakan sosial sebanyak 5 kategori. Dengan demikian Unilever telah mengungkapkan 13 informasi yang relevan dengan CSR kepada publik melalui official website-nya. Artikel Terkait Cara Menulis Abstrak Karya Tulis Ilmiah, Skripsi, dan Paper 11 Langkah-Langkah Menulis Karya Ilmiah yang Efektif Teks Argumentasi Pengertian, Struktur, Pola Kebahasaan, dan Contoh Lengkap Karakteristik & Susunan Buku Monograf
1 Pengumpulan Data. Langkah pertama dalam pembuatan model Machine Learning yaitu mengumpulkan data. Semakin banyak dan semakin bagus kualitas data yang dikumpulkan, maka semakin baik performa model Machine Learning yang akan dihasilkan. Terdapat beberapa metode dalam pengumpulan data contohnya seperti Web Scraping dan